Pelaku Usaha di Nagoya Ketakutan Rencana Aksi Demo Tolak UWTO

Pelaku Usaha di Nagoya Ketakutan Rencana Aksi Demo Tolak UWTO

Dua orang pria memasang spanduk "Tolak UWTO" di sisi jalan di seputaran Jalan Engku Putri, Batam Centre, Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aksi unjuk rasa ribuan warga Pulau Batam bakal yang dijadwalkan pada 2 November 2016 menimbulkan kecemasan. Sejumlah pelaku usaha di seputaran Nagoya ketakutan.

Aksi massa itu terkait penolakan terhadap kenaikan tarif Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) di Batam. 

Massa dari sejumlah ormas, LSM, dan masyarakat itu akan menggelar aksi unjuk rasa di Gedung BP Batam di Jalan Engku Putri Batam Centre, Rabu (2/10/2016).

"Saya baca berita Rabu akan demo, gimana mau aman semua toke toke takutlah kalau muncul anarkis dan mungkin kami akan tutup toko," ujar Afung, salah satu pegawai toko elektronika  di Nagoya kepada batamnews.co.id pada, Senin (31/10/2016) siang.

Dalam penelusuran batamnews.co.id, beberapa pengusaha dan pemilik toko lainya di daerah Nagoya dan Jodoh resah dengan adanya aksi ribuan warga Batam yang akan berdemo.

Para pemilik toko mencemaskan, aksi demo yang akan dilaksanakan akan berimbas roda ekonomi.

Mereka juga khawatir dengan aksi-aksi anarkis.

Aksi tersebut semakin mennghangat setelah ratusan spanduk “Tolak UWTO” tersebar di sejumlah penjuru kota.

Spanduk-spanduk tanpa penanggungjawab itu sengaja disebarkan sejak Minggu sore.

Seperti dalam pantauan batamnews.co.id hingga Senin (31/10/2016) sore, spanduk tersebut masih terpasang.

Afung meminta agar pemerintah bisa menyelesaikan masalah ini.

"Kami meminta masalah ini harus selesai, kalau rusuh semua takut untuk berinvestasi dan lebih baik kami tutup toko," ujarnya.

Selain itu, spanduk-spanduk tersebut juga terpasang di sejumlah ruko, hanya saja para pemilik ruko sebagian tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut.

 

[jim]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews