Penyelundupan Marak, Operasi Gabungan dengan Malaysia Gagal? Ini Kata BC Batam

Penyelundupan Marak, Operasi Gabungan dengan Malaysia Gagal? Ini Kata BC Batam

Aparat Polair gagalkan penyelundupan mobil mewah eks Singapura. (foto: jim/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kantor Pelayanan Umum Bea Dan Cukai Batam mengakui lemah dalam mendapatkan informasi di lapangan terkait banyak lolosnya para penyelundup dari kawasan perairan di Batam maupun di Kepri.

Sebulan terakhir, beberapa kasus penyelundupan makin marak. Kasus lolosnya 13 ribu handphone asal Batam dan ratusan ton beras serta yang terakhir ini 4 unit mobil bodong bekas asal Singapura.

Padahal, Dirjen Bea Cukai belum lama ini melaunching kerjasama patroli dengan pihak Bea Cukai (Kastam) Malaysia.

"Memang kita akui informasi di lapangan masih kurang kita dapatkan mengingat minimnya sumber daya manusia di BC Batam, namun pelaksanaan operasi gabungan saat ini sedang digelar bersama dengan negara Malaysia dan operasi kita di 5 sektor mulai dari Aceh hingga Batam," ujar Kasie Penyidik P2 KPU Bea Cukai Batam Ayeen kepada wartawan usai mendampingi Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian saat ekpos penangkapan 4 mobil bodong bekas di Dermaga Pelabuhan Batuampar, Minggu (18/9/2016) pagi.

Ayeen menuturkan, banyaknya pelabuhan tikus juga menjadi kendala dalam maraknya penyelundupan di perairan Batam. Namun, dalam hal ini KPU BC Batam bersinergi dalam pengamanan di laut bersama Polri-TNI dan Bakamla.

"Kita akan memaksimalkan kekuatan di lapangan untuk meminalisir angka tingginya pelaku penyelundupan dikawasan perairan Batam," lanjut Ayeen.

Terkait penangkapan 13 ribu handphone dari Batam yang ditangkap oleh Polda Riau, Ayeen enggan memberikan keterangan. "Soal pemilik 13 ribu yang masih berkeliaran, saya tidak bisa komentar," pungkasnya.

(jim)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews