Grup Whatsapp Membuat Tak Nyaman? Ini Cara Keluar yang Etis

 Grup Whatsapp Membuat Tak Nyaman? Ini Cara Keluar yang Etis

Ilustrasi. (foto:ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID - Belakangan ini, grup-grup Whatsapp banyak terbentuk. Mulai dari kepentingan kerja, komunitas, sekadar ajang ngobrol atau bahkan grup bully. Tentu saja, ada orang yang merasa tidak nyaman setelah berada di dalamnya. Bagaimana cara keluar yang etis?

Bagi yang berjiwa entrepreneur bahkan bisa memanfaatkan grup Whatsapp untuk berbisnis atau menambah koneksi.

Namun faktanya, tidak sedikit yang justru ingin keluar dari grup, terutama jika jumlah anggota dalam grup sudah terlalu banyak dan tidak terlalu kenal satu sama lain. Atau, jika pergerakan grup sudah bergeser terlalu jauh dari tujuan semula dibentuk.

Psikolog klinis dewasa Anna Margaretha Dauhan mengungkap bahwa bergabung atau tidak bergabung ke dalam suatu kelompok adalah pilihan. Gaya komunikasi setiap orang berbeda-beda.

Tipe kepribadian setiap orang yang berbeda-beda akan mempengaruhi pilihan yang diambil. Anna menyebut, orang dengan tipe kepribadian ekstrovert mungkin akan nyaman saja berada dalam grup dan cukup aktif terlibat.

“Mereka dengan tipe kepribadian ekstrovert atau orang yang memang punya kebutuhan besar untuk bersosialisasi dan terkoneksi dengan orang lain akan jauh lebih nyaman ketimbang mereka yang introvert atau kebutuhan bersosialisasinya tidak terlalu besar,” kata Anna.

Lantas, ketika pilihan untuk tidak lagi bergabung dalam grup diambil, harus bagaimana? Meninggalkan grup begitu saja kadang menyisakan banyak pertanyaan pada mereka yang tetap bertahan di grup, karena pastinya akan muncul notifikasi. “Bersikap asertif saja,” ujar Anna.

“Sampaikan secara pribadi ke admin atau ke orang yang mengundang kita ke dalam grup. Jelaskan mengapa kita tidak merasa nyaman ada di grup itu lagi. Ajukan alasan yang logis dan masuk akal dan dengan cara yang sopan. Misalnya, memori ponsel sudah terlalu penuh, tidak bisa berkonsentrasi, atau tidak nyaman dengan pembicaraan atau anggota yang ada,” papar Anna.

Melengkapi langkah tersebut, sebelum meninggalkan grup, sampaikan secara umum kepada anggota lainnya mengenai keputusan Anda keluar.

(ind/tempo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews