Patroli DJBC Kepri Dikabarkan Tangkap Kapal Penuh Bahan Peledak!

 Patroli DJBC Kepri Dikabarkan Tangkap Kapal Penuh Bahan Peledak!

Kakanwil DJBC Kepri Parjiya, Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian, Plt Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Bupati Karimun Aunur Rafiq, serta Kapolres Karimun AKBP I Made saat ekspos tangkapan ammonium nitrate pada Rabu, 20 April 2016 lalu.(Foto: Ist/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kapal patroli Bea Cukai Kakanwil DJBC Khusus Kepri dikabarkan menangkap satu kapal yang mengangkut puluhan ribu ton bahan berbahaya atau bahan peledak Ammonium Nitrate.

Informasi yang didapatkan Batamnews.co.id, penangkapan itu di perairan Tarempa, Natuna pada tanggal 29 Agustus 2016 sekira pukul 03.30 WIB. Kapal yang ditangkap berangkat dari Pelabuhan Pasir Gudang, Malaysia dengan tujuan pelabuhan di Nusa Tenggara Timur.

Dari informasi yang didapatkan Batamnews.co.id, kapal berisi 10 ABK itu bermuatan penuh bahan peledak jenis Ammonium Nitrate. Disamping bahan peledak itu, di kapal tersebut dikabarkan juga memiliki muatan barang terlarang lain.

Bahan peledak dan kapal tersebut disebut-sebut milik dua orang pengusaha yang berada di Tanjungpinang yang memang "pemain" ammonium nitrate.

Dikabarkan, barang peledak berbahaya yang biasa dipakai untuk menangkap ikan itu sudah diamankan oleh petugas DJBC Kepri. Namun, belum ada keterangan resmi pihak Bea Cukai kabar penangkapan tersebut.

Pada Sabtu, 16 April 2016 lalu, DJBC Kepri juga menangkap kapal KM. Harapan Kita B.29 No.769 yang bermuatan ammonium nitrate sebanyak 2.050 Bag/ 25 Kg. Total muatan mencapai 50 ton.

Ammonium nitrate tersebut berasal dari Pelabuhan Pasir Gudang, Malaysia dengan tujuan Sulawesi.

Tersangka sejumlah 6 orang yaitu Hsnd (Nakhoda), Hsn (KKM), ZA (ABK), R (ABK), M (ABK) dan K (ABK). Saat ini keenam tersangka dititipkan penahanannya di Rutan Tanjung Balai Karimun. Namun, pemilik kapal dan barang berbahaya tersebut tidak diketahui.

Disinyalir, penangkapan pertama dan kedua adalah milik pengusaha yang sama.

(ind)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews