BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tersangka tindak pidana terorisme Gigih Rahmat Dewa (GRD) akhirnya bisa bertemu dengan pihak keluarga. Dalam pertemuan itu GRD bercerita panjang lebar. 

Gigih saat ini merupakan tahanan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Pria 31 tahun itu mendekam di Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok. 

Gigih ditahan bersama empat rekannya yang juga ditetapkan jadi tersangka masing-masing, Trio Syafrido, Eka Saputra, Tarmidzi, serta Hadi Gusti Yanda.

Dalam pertemuannya dengan pihak keluarga, GRD mengaku tak terlibat jaringan radikal atau bahkan terorisme.

“Saya sudah berjumpa sama adik saya dan keadannya sehat setelah tidak bertemu pascapenangkapan oleh Densus 88,” ujar Intan, kakak kandung Gigih, saat menceritakan pertemuannya dengan Gigih kepada batamnews.co.id pada Minggu (14/8/2016) malam.

Dalam pengakuan itu, Intan menyebutkan, adiknya mengaku bukan seorang pejuang radikal dan apa yang dilakukannya hanya menolong.

"Saya bukan radikal (teroris) dan apa yang saya lakukan hanya sekadar bantu teman," ujar Intan menirukan adiknya.

Intan bertemu dengan adiknya di Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok pada Jumat (12/8/2016) 15.50 WIB.

Gigih Rahmat Dewa dituding sebagai pimpinan Katibah Gigih Rahmat atau Katibah Gonggong Rebus. 

Ia ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Batam Kepulauan Riau pada Jumat 5 Agustus 2016.

Dia dikait-kaitkan dengan simpatisan ISIS Bahrun Naim yang kini berada di Suriah.

Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menyebutkan menemukan aliran dana dari Bahrun Naim ke Gigih melalui Western Union.

Jaringan Gigih Rahmat juga disebutkan berperansebagai agen kehadiran masyarakat dari Uighur yang datang dari China.

Ia juga dituding sebagai sosok yang merekrut orang untuk pergi ke Suriah

"Peran itulah yang kita lihat cukup penting yang harus kita antisipasi," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli di Mabes Polri pekan lalu.
 

[jim]