BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pihak BP Batam kesulitan dalam mendata lahan tidur. Banyak lahan sudah beralih kepemilikan atau berganti nama. Selain ini kantor pemilik juga sudah berpindah.

"Saat ini juga ada beberapa perusahaan yang sudah berganti kepemilikan serta kantornya sudah pindah makanya melalui pengumuman di media untuk menginformasikan kepada mereka,” ujara Deputi 3 BP Batam Eko Santoso, Kamis (21/7/2016)

Eko mengatakan, proses pemanggilan kemungkinan akan membutuhkan waktu yang cukup lama, karena masih harus mengklarifikasi segala data pengalokasian lahan.

Menurut Eko, saat ini ada sekitar 248 titik alokasi lahan yang tidak dibangun.  Luasnya sekitar 5000 hektar. Namun tidak dalam bentuk hamparan namun terpisah-pisah.

BP Batam juga mengeluhkan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) juga belum keluar sehingga sudah dilakukan koordinasi dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional). 

Seperti yang terjadi di Bandara Hang Nadim, HPL juga belum keluar setelah 6 tahun, dan 1600 hektar lahan di bandara masih menunggu HPL.

"Kita sudah melakukan koordinasi dengan kepala BPN mengenai HPL ini,” kata Eko.

Pemanggilan pertama sebanyak 20 perusahaan, kedua 17 perusahaan nantinya akan dilakukan pemanggilan secara bergelombang dan juga akan diterapkan sistem sanksi bagi yang tidak memenuhi panggilan.

[ret]