Vietnam Rose, Penyakit Paling Menakutkan bagi Pengungsi Vietnam di Pulau Galang

Vietnam Rose, Penyakit Paling Menakutkan bagi Pengungsi Vietnam di Pulau Galang

Salah satu bangunan di eks Camp Vietnam di Pulau Galang Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID - Tragedi kemanusian di Camp Vietnam, Pulau Galang, Batam, masih meninggalkan cerita. Salah satu cerita yang miris adalah serangan penyakit mematikan yang dikenal dengan Vietnam Rose.

Itu pula yang membuat, kamp para pengungsi asal Vietnam itu, terisolasi dari dunia luar. Orang Batam dilarang keras masuk ke lokasi tersebut.

Sedangkan mereka yang keluar atau kabur dari pengungsian bisa-bisa mati ditembak. 

 

Foto-foto para pengungsi Vietnam (Foto: Ist)

 

Jika dialihkan dalam bahasa Indonesia, tidak ada kesan mengerikan pada istilah Vietnam rose. 

Pada masanya, aparat yang diterjunkan untuk mengawasi kamp tak segan menembak dan memenjarakan pengungsi yang mencoba melarikan diri dari kawasan di pulau kecil itu.

Sepintas “Vietnam Rose” terdengar sebagai sebuah bunga mawar. Namun ternyata hal itu bukan spesies baru bunga mawar. 

Vietnam rose ternyata sebutan untuk penyakit kelamin yang marak pada masa perang Vietnam. 

Indikasinya, bercak-bercak merah pada alat kelamin, penyakit ini dianalogikan dengan sebutan Vietnam rose.

Disebabkan kuman sifilis atau treponema pallidum, penyakit ini memiliki gejala yang relatif sama. Untuk menangkalnya, pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik. 

Namun pada Vietnam rose, kuman tersebut bermutasi menjadi strain baru yang kebal terhadap antibiotik dengan dosis tertentu. Hasilnya lebih ganas menyerang.

Mutasi kuman ini membuat Vietnam rose menjadi penyakit paling menjijikan pada masa itu. Tak heran, pengungsi Vietnam yang berakhir di Galang dilarang keras keluar dari kamp agar tidak menjadi sumber penyebaran penyakit tersebut.

AMSUS – Association of Military Surgeons of the U.S. pasca perang Vietnam bahkan sampai membuat kajian khusus yang dilaporkan kepada kongres untuk membentuk program perawatan khusus bagi veteran yang terjangkit penyakit ini.

Ada sekitar 250 ribu pengungsi yang ditempatkan di Pulau Galang tersebut. Mereka mengungsi dari Vietnam ketika pecah perang saudara di negara komunis tersebut. 

Ribuan warga Vietnam memilih mengungsi dengan perahu kayu karena perang. Tidak jarang diantara mereka tewas di tengah lautan. 

Berbulan-bulan mereka terombang-ambing di laut tanpa arah dan tujuan sebelum terdampar di Pulau Galang. Begitu tiba di darat, mereka lantas membakar perahu-perahu yang mereka tumpangi, karena takut dipulangkan kembali ke negaranya.

Di Pulau Galang mereka diurus Komisi Tinggi Pengungsian PBB (United Nation High Commission for Refugee/UNHCR). Sejak tahun 1997 diantara mereka sudah banyak yang berada di negara ketiga dan kembali ke Vietnam. 

Dalam beberapa tahun sekali, mereka kembali ke Pulau Galang, mengenang peristiwa menyakitkan tersebut. 

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews