WAH! Reklamasi di Batam Ternyata Lebih Parah Dibanding Jakarta, Ini Faktanya

WAH! Reklamasi di Batam Ternyata Lebih Parah Dibanding Jakarta, Ini Faktanya

Pembicara di acara GMKI Batam. (foto: isk/batamnews)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Permasalahan reklamasi di Batam, Kepulauan Riau, mencuat. Meski reklamasi di Batam sudah terjadi sejak lama namun pihak-pihak yang terkait tidak menganggap penting dan bahkan banyak yang memilih diam.

Persoalan reklamasi di Batam ternyata lebih parah dibandingkan daerah DKI Jakarta yang sedang hangat. Tercatat saat ini sudah 27 mil garis pantai yang dimanfaatkan pengusaha untuk kepentingan bisnis, mulai dari daerah Kecamatan Sekupang, Batam Centre, Bengkong, Rempang hingga Galang.

Garis pantai yang ditimbun tersebut dimanfaatkan untuk berbagai bisnis, seperti bisnis properti. Selain, itu para pengusaha yang melakukan reklamasi, banyak yang tidak mengindahkan dampak lingkungan dan tidak memperhatikan masyarakat yang terkena dampak langsung akibat reklamasi yang dilakukannya.

"Sebenarnya isu reklamasi ini sudah sejak lama ada. Tapi, banyak pihak pilih diam saja," ujar Ketua Aktifis Lingkungan dan sekaligus pemilik Rumah Bakau Indonesia, Rizaldi, Sabtu (16/4/2016).

Rizaldi menjelaskan, saat ini tercatat sekitar 27 mil garis pantai yang dimanfaatkan pengusaha untuk melakukan kegiatan reklamasi. Bisa dibayangkan berapa banyak hutan mangrove yang hilang dan dampak lingkungan yang terjadi.

"Ribuan pohon mangrove/bakau yang hilang setiap bulan," kata Rizaldi saat memberikan pemaparan pada puluhan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia.

Di tempat yang sama Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, Muhammad Zuhri juga mengatakan hal serupa. "Di Batam ini sangat jarang ditemukan mahasiswa, aktifis, bahkan media yang mau menyuarakan kerusakan lingkungan," kata Zuhri.

Zuhri mengungkapkan bahwa mahasiswa di Batam tidak ada yang peduli terhadap lingkungan, kebanyakan hanya mendalami politik. Padahal kerusakan lingkungan ini jauh lebih penting dibahas dan disuarakan.

"Coba kita lihat pantai di Batam saat ini, hampir seluruh pantai dimiliki perusahaan," ujar Zuhri.

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews