Terseret Skandal Panama Papers, Ketua BPK Akui Belum Lapor Kekayaan

Terseret Skandal Panama Papers, Ketua BPK Akui Belum Lapor Kekayaan

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis. (foto: ist/liputan6)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Setelah namanya masuk dalam daftar skandar Panama Papers, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis mengakui bahwa dirinya saat ini belum melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam dokumen yang memuat nama-nama pesohor dunia yang mendirikan perusahaan cangkang (offshore corporation), terdapat beberapa di antaranya merupakan pejabat negara yang saat ini masih berada di lingkungan pemerintah Indonesia.

Adapun pejabat tersebut adalah Rini Mariani Soewandi (Rini Soemarno) yang saat ini merupakan Menteri BUMN‎, Ketua BPK Harry Azhar Azis, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, dan politisi PPP Djan Faridz.

Dia memastikan akan melaporkan harta kekayaan yang dimiliki, termasuk mengenai perusahaan offshore yang dimilikinya kepada KPK. "Ya, saya akan lapor (LHKPN)," singkatnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Harry sebelumnya telah mengakui pernah memiliki perusahaan Sheng Yue International Limited di salah satu negara bebas pajak, British Virgin Islands (BVI) dua tahun silam. Namun, dia menerangkan bahwa saat ini sudah tidak lagi aktif dalam perusahaan yang didirikan bersama keluarganya tersebut per 1 Desember 2015.

"Saya tidak lagi jabat direktur, tidak ada lagi sama sekali. Semenjak terpilih sebagai Ketua BPK, Desember 2014, waktu itu tidak sempat mengurus. Per 1 Desember 2015 tidak lagi milik saya, sudah milik orang lain," ujarnya beberapa waktu lalu.

Pejabat negara Indonesia yang belum melaporkan LHKPN kepada KPK per Maret 2016 yang mencapai 90 ribu orang.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews