TNI AL Cegah Tumpahan Minyak Masuk ke Bintan

TNI AL Cegah Tumpahan Minyak Masuk ke Bintan

Bintan - TNI AL bersama Basarnas Kepri masih berupaya mengantisipasi masuknya tumpahan minyak kapal Alyamouk ke perairan Bintan, Kepulauan Riua (Kepri). Tumpahan minyak itu mengancam mencemari kawasan Berakit, Trikora, dan Lagoi.

Pasukan TNI AL di bawah koordinasi Gugus Keamanan Laut Kawasan Barat (Guskambalabar) hingga kini terus memantau situasi di wilayah perairan perbtasan antara Bintan dan Singapura.

"Tim patroli masih memantau situasi di lokasi mengantisipasi masuknya tumpahan minyak ke perairan Bintan, Kepri," ungkap sumber di Mako Guskamlabar, Rabu (7/1/2014).

Dia mengatakan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Basarnas Kepri, Pemkab Bintan, dan dinas terkait untuk mengantisipasi tumpahan 35 ribu kiloliter minyak mentah (crude oil) menyebar di Bintan.

Bupati Bintan Ansar Ahmad sebelumnya telah memerintahkan dinas terkait, seperti Dinas Pariwisata, BLH, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk berkoordinasi mencegah masuknya tumpahan minyak tersebut.

Wagub Kepri Soerya Respationo meminta perusahaan kapal Alyamouk bertanggungjawab bila minyak yang mereka angkut menyebar ke Kepri.

"Sesuai UU, perusahaan kapal dan pemilik minyak harus bertanggungjawab bila minyak masuk ke perairan kita," ujarnya.

Sebelumnya, dua kapal yang melintas di perairan internasional menuju Singapura, yakni kapal kargo MB Sinar Kapuas dan kapal tanker Alyamouk tabrakan di wilayah laut Singapura.

Tabrakan tepatnya terjadi di 11 mil laut kawasan Batu Putih (Pedra Branca), Jumat (2/1) lalu. Tabrakan itu menyebabkan minyak yang diangkut Alyamouk tumpah dan mencemari perairan Singapura.

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews