BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Wali Kota Batam Rudi dan wakilnya Amsakar menaruh perhatian terhadap kabar adanya dugaan penyuapan dan pemerasan kepada para pengusaha gelanggang permainan (gelper) untuk mendapatkan izin.

Para pengusaha gelper mengeluhkan yang dilakukan oleh Kepala Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP) Gustian Riau. Perwakilan pengusaha Gelper melalui Apgema mengeluhkan soal pemerasan untuk mengeluarkan izin gelper dengan uang Rp 70 juta hingga Rp 100 juta.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengaku terkejut dan marah mendengar hal tersebut.

"Saya tidak dapat menjawab secara teknis dan saat ini sedang proses di Polda Kepri. Saat ini Polda sedang menghentikan aktivitas gelper ini dan soal dugaan pemerasan yang dilakukan Gustian Riau saya terkejut. Saya tidak mengetahui soal ini dan rencana akan kita panggil untuk menjelaskan soal laporan Apgema," ujar Amsakar Achmad kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi bersama SKPD Provinsi dan Anggota DPRD Provinsi Kepri di lantai 4 Kantor Wali Kota Batam pada Rabu (30/3/2016) siang.

Amsakar mendukung apa yang dilakukan oleh Polda Kepri dan Polresta Barelang untuk memeriksa Gustian Riau terkait soal pemberian izin gelper dan kasus dugaan pemerasan itu.

"Kalau memang terbukti ada tindakan kejahatan, ya silahkan Polda dan Polres yang memiliki kewenangan di dalam hukum untuk segera diproses dan untuk saat ini kita akan panggil (Gustian Riau) terkait kasus tersebut," tegas Amsakar.

(jim)