Mengerikan, Begini Kondisi Warga Diduga Korban Malpraktik di Natuna

Mengerikan, Begini Kondisi Warga Diduga Korban Malpraktik di Natuna

Rumawi (kanan) menjalani perawatan di RSUD Natuna. (foto: fox)


BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Diduga akibat malpraktik, sekujur tubuh seorang warga asal Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, menghitam dan gosong seperti hangus terbakar. Rumawi (49) pria yang bekerja sebagai buruh bangunan ini mengalami kelumpuhan kaki dan nyaris buta. Kelopak matanya tidak bisa dibuka.

Warga Desa Tanjung Pala ini awalnya mengalami sakit paru-paru basah dan mulai menjalani pengobatan sejak setengah tahun lalu. Rumawi sempat dirawat di RSUD Natuna di Ranai dan kondisinya membaik, dokter menyarankan untuk tetap memonitor kondisi kesehatan.

Usai berobat, ia memilih untuk kembali ke kampungnya di Pulau Laut. Saat ia kembali sakit dan butuh perawatan, pria ini memilih menjalani pengobatan secara lanjutan di Puskesmas Pembantu (Pustu) setempat.  Disini lah awal cerita kondisinya justru menjadi mengenaskan.

Dokter yang bertugas di Pustu menyarankannya untuk mendapatkan 50 suntikan rutin selama dua bulan. Hal itu pun disanggupinya. Perawat datang ke rumah memberikan suntikan dengan biaya Rp 10 ribu sekali suntik.

Namun alangkah kagetnya, Yanawati, istri Rumawi melihat ada perubahan pada fisik suaminya setelah menjalani suntik rutin tersebut. "Suntik rutin dilakukan, tapi setelah menjalaninya, suntikan ke-20 kakinya jadi lemah. Suntikan ke-28 mata nggak bisa buka dan perih. Saya tak tau apa yang terjadi pada suami saya," aku Yanawati.

Parahnya pada suntikan ke-32, kulit di badan Rumawi berubah seperti menghitam. Ia kemudian merasa ada yang janggal. "Kami berhenti. Setelah suntikan ke-38 kami ingin berhenti," ujarnya.

Ia juga mengaku kesal, pasalnya sejak berobat, dirinya jarang bertemu dokter di Pustu. "Selama ini dokter hanya diwakili perawat. Kami ingin jumpa dokternya katanya lagi di luar daerah. Kita tak nuntut apa-apa, tapi saya cuma ingin suami saya sembuh. Kalau minum obat yang disarankan dokter itu suami saya juga nggak pernah telat," sebutnya lagi.

Sejak itu, ia memilih untuk membawa suaminya itu ke RSUD Natuna menyeberang pulau dan menuju ibukota kabupaten. Rumawi pun dirawat di ruang rawat inap RSUD sejak Kamis (24/3/2016) lalu. Pihak RSUD Natuna masih menganalisa kasus yang melanda Rumawi.

Kadinkes Natuna, Syamsurizal yang sempat menjenguk Rumawi di ruang perawatan RSUD Natuna mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium. "Kita tunggu hasil uji lab, terkait apa yang terjadi dengan tubuh bapak ini," ujar Syamsurizal.

Ia pun belum mau menyimpulkan terkait apakah adanya indikasi malpraktik selama masa perawatan itu. "Kita lihat dulu hasil lab, baru bisa kita tarik kesimpulan," sebutnya lagi.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews