Presiden Jokowi: Jangan Kasih Ampun Aparat Beking Penyelundup!

Presiden Jokowi: Jangan Kasih Ampun Aparat Beking Penyelundup!

Aktivitas penyelundupan di Kepulauan Riau. (Foto: Ist/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Presiden Jokowi tengah menyoroti aktivitas penyelundupan di Tanah Air, tak terkecuali di Kepulauan Riau. Mulai dari penyelundupan produk-produk pertanian, industri, daging, perikanan, elektronika, serta yang berkaitan illegal fishing.

Menurut Jokowi ada 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke yang rawan penyelundupan. Selain itu, hal yang berkaitan dengan masalah penyelundupan narkoba, perdagangan narkoba.

Presiden Jokowi juga meminta aparat yang menjadi beking ditindak tegas. Polri dan TNI, lanjut Presiden, juga harus meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga wilayah perbatasan agar praktek penyelundupan khususnya melalui pelabuhan-pelabuhan kecil, melalui jalur jalur tikus di pebatasan bisa dicegah.

“Tindak tegas juga aparat yang ikut bermain menjadi backing, tidak ada ampun. Dan saya ingin juga sekali lagi tidak ada kongkalikong lagi baik dalam pemalsuan dokumen, penyalahgunaan fasilitas juga kuota impor,” tegas Presiden.Presiden meminta  agar dilakukan reformasi total menyeluruh dalam tata kelola perizinan impor, semuanya terintegrasi dalam sistem Teknologi Informasi yang baik.

“Ini merupakan masalah yang besar , yang sangat besar yang harus segara kita atasi. Karena ini akan mengganggu, untuk produk-produk selundupan tentunya akan menggangu pasar dalam negeri,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas membahas masalah penyelundupan, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/3) siang.

Menurut Presiden Jokowi, penyelundupan melemahkan daya saing kita terutama daya saing untuk produk sejenis yang diproduksi di dalam negeri. Dan lebih parah lagi, ini bisa mematikan industri nasional kita.

Karena itu Presiden menilai, langkah-langkah konkrit harus segera dilakukan untuk mengatasi aksi penyelundupan ini. Ia mengingatkan, Kepala Bakamla (Badan Keamanan Laut) yang baru juga memiliki peran yang sangat strategis dalam memerangi  penyelundupan ini.

Presiden meminta agar dilakukan pemetaan, agar  peningkatan pengawasan secara terpadu dilakukan terutama di pelabuhan-pelabuhan kecil.  

“Tingkatkan kapal patroli, kerjasama operasi bersama-sama, dan juga mungkin kalau perlu dengan negara tetangga kita,” pintanya.

Rapat terbatas itu antara lain diikuti oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri BUMN Rini Soemarno, Jaksa Agung Prasetyo, Menlu Rini Marsudi, Menhub Ignasius Jonan, Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala BIN Sutiyoso, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Kepala Bakamla Laksda Arie Soedewo.

sumber: Setkab.go.id

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews