Warga Oasis: Jangan Mafia Mengatur Batam Ini

Warga Oasis: Jangan Mafia Mengatur Batam Ini

Warga gusuran permukiman Oasis Jodoh Batuampar Batam. (Foto: Jim/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Warga Kampung Oasis, Jodoh, Batam, Kepulauan Riau kembali menggelar aksi demo di depan kantor BP Batam. Aksi demo lanjutan ini karena warga kecewa pada pertemuan 26 November 2016 lalu warga tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Sebagai warga negara kami meminta perlindungan hukum dan pengamanan ke negara," ujar Jesman Hutasoit, Ketua RT Kampung Oasis, Jodoh, Batam, Rabu (17/2/2016).

Ia menjelaskan, pada pertemuan pertama pada 26 November 2016 tersebut warga belum mendapatkan kepastian. 

Pertemuan tersebut bersama Lasmono Kabag Humas BP Batam, ia berjanji akan mengambil alih permasalahan ini agar selesai.

"Selama ini hanya didiamkan saja dan sudah tiga bulan, makanya kami layangkan surat ke Jakarta," ungkap Jesman.

Sambungnya, beberapa surat dilayangkan ke Jakarta, seperti KPK, Ombudsman, Kapolri dan bahkan sampai ke Presiden RI Joko Widodo.

"Kami meminta dituntut agar lahan tersebut jangan dipermainkan oleh aparat tertentu, jangan ada mafia yang mengatur negara," kata Jesman.

Ia mengatakan, ini bukan tim terpadu yang melakukan penggusuran, karena warga tidak merasa mendapatkan surat dari pemerintah daerah, surat hanya berasal dari Ditpam BP Batam.

"Itu bukan tim terpadu, kalau dibilang tim terpadu berarti melanggar perda. Itu hanya kemauan broker dan mafia lahan," ucapnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini warga belum mendapatkan ganti rugi atas lahan yang sudah ditempati hingga puluhan tahun itu.

Penggusuran warga kampung Oasis tersebut menggunakan gas air mata. Polisi menembakkan gas air mata ke rumah-rumah warga dan sempat mengenai wanita dan anak-anak serta bayi.

Warga pun terpaksa mengungsi dari permukiman mereka setelah diserbu sejumlah aparat tersebut. 

 

[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews