Ketua IDI Batam: LGBT Merupakan Penyimpangan Kejiwaan

Ketua IDI Batam: LGBT Merupakan Penyimpangan Kejiwaan

Ilustrasi. (foto:ist/net)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Saat ini fenomena mengenai kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menjadi perbincangan hangat. Bahkan di daerah tertentu di Indonesia kelompok ini sudah mendeklarasikan diri secara terang-terangan.

Selain itu, sejumlah diskriminasi terhadap kelompok LGBT juga kian marak, akibat stigma buruk yang mewabah dalam menyikapi kelompok tersebut.

Saat ini hal penting yang harus dipahami masyarakat umum adalah fakta bahwa para LGBT itu sama sekali tidak membuat-buat dirinya menjadi demikian. Terkadang faktor genetis yang membuat mereka menjadi seperti itu, atau memang menjadi pilihan hidup karena masuk ke dalam kelompok tersebut.

Kehidupan kelompok LBGT ini terkadang cenderung metro seksual, dan mereka terkadang sengaja untuk merubah kecenderungan seksualnya seperti para transgender yang menjalani pekerjaan profesi-profesi asusila seperti menjadi PSK. Tapi, terkadang sebagian transgender atau para LGBT lainnya banyak juga yang berusaha meraih pendidikan formal, dan menjadi bagian dari masyarakat pada umumnya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Batam, dr Ibrahim mengatakan, untuk kelompok LGBT tersebut masuk dalam ranah psikiatri. Jadi, terjadinya penyimpangan-penyimpangan kejiwaan.

"Terkadang seseorang yang awalnya normal bisa terpengaruh oleh kelompok tersebut, ia bisa terpengaruh oleh pengaruh lingkungan dan membuat ia menjadi seperti kelompok tersebut. Jadi kalau sudah seperti itu kita harus memberikan terapi lingkungan," ujar dr Ibrahim, saat ditemui di Hotel Harmoni One, Batam, Selasa (16/2/2016).

Ia menjelaskan, apabila seseorang bukan dari faktor genetis, sebaiknya diberikan terapi lingkungan seperti menjauhkan ia dari kelompok tersebut. Kemudian diberikan penjelasan mengenai bahayanya dan penjelasan penyimpangan kejiwaan agar ia bisa normal kembali.

"Biasanya korban-korban sodomi itu akan menjadi tukang sodomi juga, resiko penyakitnya juga sangat rawan," ungkapnya.

Sambung dr Ibrahim, yang repotnya ada beberapa daerah seperti di luar negeri sudah mengakui dan melegalisir. Mudah-mudahan Indonesia masih konsisten untuk melawan hal-hal yang seperti itu.

"Hal itu termasuk ilmu jiwa yang membuat perilaku menyimpang. Di Jakarta saya dengar kelompok ini sudah mulai terang-terangan, mudah-mudahan di Batam tidak terjadi," ucapnya.

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews