Batam, Batamnews - Cempedak, buah eksotis yang telah lama dikenal dan dicintai masyarakat, kini tak hanya dinikmati secara langsung tetapi juga telah bertransformasi menjadi sebuah hidangan yang menggugah selera, yaitu cempedak goreng. 

Proses pembuatannya yang sederhana, yaitu dengan melapisi buah cempedak yang telah matang dengan adonan tepung dan menggorengnya hingga kecokelatan, membuat cempedak goreng menjadi salah satu favorit di berbagai kalangan.

Ernita, salah satu pedagang yang telah merintis usaha cempedak goreng, membagikan kisah sukses dan tantangan yang dihadapinya. Dengan berjualan di pasar tradisional dan acara-acara khusus seperti Jambore PKK yang diadakan di Alun-alun Engku Putri, ia telah merasakan naik turunnya berbisnis kuliner ini selama dua tahun terakhir.

Baca juga: Jual Es Tebu Murni Segar, Pria 26 Tahun di Batam Raup Omzet Fantastis Per Hari

“Menemukan lokasi yang strategis dan menghadapi hari-hari sepi ketika cuaca tidak mendukung adalah beberapa tantangan yang saya hadapi,” ujar Ernita. 

Namun, ia tetap bersemangat menjalankan usahanya dan mencatat pendapatan yang bervariasi, dari 300 ribu hingga 1 juta rupiah per hari, tergantung pada banyaknya pengunjung.

Keberhasilan Ernita dalam berjualan cempedak goreng tidak hanya menunjukkan kreativitas dalam mengolah buah lokal, tetapi juga membuktikan bahwa kuliner ini memiliki potensi ekonomi yang signifikan. 

Baca juga: Perjalanan Penjual Cendol Segar di Batam yang Kini Punya 4 Gerobak Usaha

Dengan rasa yang lezat dan aroma yang khas, cempedak goreng tidak hanya mendapat tempat di hati para penikmat kuliner, tetapi juga membuka peluang usaha yang menjanjikan bagi para pelaku usaha kecil.

Menatap ke depan, Ernita berharap usahanya akan terus berkembang dan semakin dikenal luas. “Saya berharap lebih banyak orang dapat mencoba dan menyukai cempedak goreng ini, sehingga usaha saya bisa terus bertumbuh dan berkembang,” harap Ernita dengan penuh optimisme.

Cempedak goreng, dengan segala keunikan dan potensinya, terbukti tidak hanya sebagai jajanan pasar, tetapi juga sebagai wujud kreativitas masyarakat dalam menggali dan mengembangkan potensi kuliner lokal yang kaya.

Penulis: Juwita Lasmaria Sinaga