Di Perempatan Gelael Kota Batam, Lilis Sianipar Semangat Jajakan Tisu dan Kacang Demi Cukupi Kebutuhan

Di Perempatan Gelael Kota Batam, Lilis Sianipar Semangat Jajakan Tisu dan Kacang Demi Cukupi Kebutuhan

Lilis Sianipar, seorang penjual tisu di lampu merah Jl. Laksamana Bintan, Sungai Panas, setiap hari mengais rezeki dengan harapan yang tidak pernah padam meski harus bersaing dengan waktu lampu merah di perempatan GLAEL. (Foto: Batamnews)

Batam, Batamnews - Cerita tentang kegigihan seorang wanita di tengah deru Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menggugah banyak hati. Lilis Sianipar, seorang penjual tisu di lampu merah Jl. Laksamana Bintan, Sungai Panas, setiap hari mengais rezeki dengan harapan yang tidak pernah padam meski harus bersaing dengan waktu lampu merah di perempatan Gelael, Sei Panas, Batam.

Dalam kesibukan dan kebisingan lalu lintas, Lilis menceritakan motivasinya, "Saya jualan tisu karna bantu suami saya untuk kehidupan sehari-hari, memilih untuk  berjualan tisu juga karena pekerjaan nya kan tidak terikat jadi sekalian jemput anak sekolah juga," ujar wanita yang juga menjajakan kacang tanah goreng ini.

Dengan langkah yang tak pernah kenal lelah, ia menawarkan tisunya kepada pengendara yang sedang menunggu lampu hijau. Bukan hal yang mudah, sering kali ia harus menerima kenyataan tanpa pembeli hingga lampu merah berikutnya. Namun, keyakinannya untuk berusaha tak pernah luntur.

Baca juga: Kisah Sukses Penjual Bubur Ayam Kaki Lima di Batam dengan Omzet Jutaan Per Hari

Meski penghasilan harian tidak banyak, cukuplah untuk kebutuhan pangan sehari-hari. "Sehari biasanya saya bisa untung Rp 70.000 sampai Rp 80.000. ini Alhamdulillah udah cukup untuk makan setiap hari," tuturnya dengan raut wajah yang bersyukur.

Tinggal di Ruli Baloi Kolam, Sei Panas, Lilis setiap hari berangkat dengan motor ke tempat jualannya. Cerita hidupnya adalah saksi atas semangat juang dan ketahanan hidup yang menjadi inspirasi. Tanpa keluh kesah, ia menghadapi hari dengan rasa syukur atas segala yang dimiliki.

Lilis Sianipar mungkin hanya seorang penjual tisu di mata banyak orang, tetapi bagi yang mengenal cerita perjuangannya, ia adalah simbol dari ketabahan dan kerja keras di tengah kerasnya kehidupan di kota.

(Mutiara Prastika)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews