Aksi Pembunuhan Marketing Oryza Hill Tiban Terekam Saat Siaran Langsung di Facebook

Aksi Pembunuhan Marketing Oryza Hill Tiban Terekam Saat Siaran Langsung di Facebook

Jimmy Hutasoit, korban pembunuhan di Oryza Hill Tiban, Sekupang, Batam. (Foto: Instagram/jimmihutasoitpatitoba)

Batam, Batamnews - Tragedi pembunuhan mengejutkan terjadi di kantor pemasaran Oryza Hill, Tiban, Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Korban, Jimmy Hutasoit, seorang marketing di Oryza Hill, tewas saat sedang melakukan siaran langsung atau live di akun Facebook miliknya, Atiron Pro.

Kejadian tersebut terekam langsung dalam siaran. Beberapa menit sebelum insiden, Jimmy terlihat sedang menawarkan properti tempat ia bekerja kepada para netizen di Facebook. 

Namun, tiba-tiba terdengar suara berisik pada menit ke-2 siaran, diduga saat Jimmy ditebas dan ponselnya jatuh sehingga gambarnya menjadi buram. Meski demikian, ponsel tersebut masih terlihat hidup. Dalam kejadian itu Jimmy mengalami luka di tangan, kepala dan mulut. 

Baca juga: Tampang Pelaku Pembunuh Security di Tiban yang Sudah Direncanakan, Pelaku Kesal Gaji Tak Dibayar

Pada menit ke-46, terdengar suara seorang pria yang bertanya-tanya, "Mana meninggal, kok ada darah di sini?" Kemudian dijawab oleh seorang pria lain, "Oh itu orangnya (korban)." 

Suasana menjadi panik, dan terdengar suara seseorang yang meraung-raung melihat jasad Jimmy Hutasoit yang telah meninggal dunia di semak-semak di sekitar kantor pemasaran properti tersebut.

Sekitar satu jam setelah kejadian, menit ke-59 terdengar suara mobil polisi tiba di lokasi. Terdengar suara seorang pria, diduga aparat kepolisian, yang sedang memeriksa tempat kejadian perkara (TKP). Ia sempat memeriksa ponsel tersebut dan terdengar berkata, "BB ini Ndan, masih hidup handphonenya." 

Polisi tersebut masih membiarkan ponsel dengan posisi hidup, dan rekaman terus berjalan hingga sejam kemudian dan hanya terdengar suara-suara orang dari kejauhan.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan di Kantor Pemasaran Oryza Hill Tiban: Gara-gara Sekuriti Minta Pesangon Rp 50 Juta

Pelaku pembunuhan tersebut diketahui bernama Rahman Pandak, seorang sekuriti di kompleks kantor Oryza Hill Tiban, Batam. Rahman diketahui kesal dan sakit hati karena gajinya tidak kunjung dibayar. Ia sempat menagih namun merasa dipermainkan. 

Dalam keadaan emosi, Rahman memilih secara acak orang yang akan dihabisinya. Ia membawa sebuah parang yang ia kamuflasekan di dalam payung, didorong oleh kenyataan bahwa kebutuhan pokok di rumahnya habis, sementara uang tidak ada, dan gajinya tidak kunjung dibayar.

Kasus pembunuhan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian setempat.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews