Pesan Berantai Soal Aksi Kejahatan Gemparkan Warga Karimun Jelang Ramadan

Pesan Berantai Soal Aksi Kejahatan Gemparkan Warga Karimun Jelang Ramadan

Pesan berantai di grup-grup whatsapp yang gegerkan warga Karimun. (Foto: tangkapan layar)

Karimun, Batamnews - Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Karimun diresahkan oleh pesan berantai yang beredar di grup-grup media sosial, terutama WhatsApp. Pesan tersebut memperingatkan tentang adanya aksi penjambretan dan hipnotis yang semakin merajalela di daerah tersebut.

Salah satu pesan yang beredar menyebutkan kejadian penjambretan yang terjadi pada Kamis, 7 Maret 2024, sekitar pukul 17.00 WIB. Korban adalah seorang anak perempuan yang kehilangan kalung emasnya di depan pintu dapur rumahnya. 

Baca juga: Hujan Deras di Karimun Picu Banjir, Sejumlah Wilayah Terendam

Pelaku dikabarkan menggunakan kedok penjual kacamata dan kambing, dengan ciri-ciri fisik yang cukup jelas, seperti tinggi sekitar 150 cm, kulit putih pucat, badan agak gemuk, dan berlogat bahasa Jawa dan Indonesia.

Pesan tersebut juga mengajak warga untuk menyebarkan informasi ini agar kejadian serupa tidak terjadi pada orang lain di Tanjung Balai Karimun. Warga diminta untuk segera melaporkan jika melihat orang dengan ciri-ciri tersebut.

Selain pesan tentang penjambretan, ada pula pesan berantai lain yang memperingatkan tentang aksi kejahatan hipnotis. Pesan ini mengklaim bahwa sudah banyak korban yang kehilangan barang berharga seperti gelang, kalung, dan uang akibat ulah penjahat hipnotis tersebut.

Baca juga: Mayat Laki-laki yang Ditemukan Mengapung di Perairan Takong Hiu Karimun, Warga Tiban Batam 

Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Gidion Karo Sekali, mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengecekan terhadap kebenaran pesan-pesan berantai ini. "Iya, sedang kami cek," ujar Kasat Gidion.

Warga Karimun diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap aksi kejahatan yang mungkin terjadi. Mereka juga diingatkan untuk tidak sembarangan menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews