Pekanbaru, Batamnews - Pembangunan flyover di simpang Soebrantas - Garuda Sakti terus digesa. Dari 74 kepemilikan tanah yang terlibat, 45 pemilik tanah sudah menyetujui untuk membebaskan tanahnya. Pj Gubernur Riau SF Hariyanto menyampaikan hal ini kepada wartawan pada Ahad, 3 Maret 2024.

Menurutnya, dalam rapat terkait pembangunan flyover tersebut dihadiri oleh 45 pemilik tanah yang semua setuju untuk membebaskan tanahnya. Sementara sisanya tidak bisa hadir karena berada di luar kota atau tidak berada di tempat pada saat rapat berlangsung.

Pj Gubernur Riau menyatakan bahwa tidak ada masalah terkait pembebasan lahan untuk pembangunan flyover tersebut, dan anggaran untuk proyek ini juga sudah disiapkan.

Baca juga: Penjabat Gubernur Riau Langsung Aksi: Perbaikan Jalan Rusak Pekanbaru Dipercepat!

"Insya Allah kita maju setahap lagi dengan Penetapan lokasi (Penlok) yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dan appraisal nya sudah kita siapkan juga, sehingga dari hasil appraisal itu yang kita bayar kepada pemiliknya," ujarnya.

SF Hariyanto, yang sebelumnya menjabat di Kementerian PUPR, berharap dukungan dari semua pihak, karena jika pembangunan flyover tidak selesai, akan menjadi masalah besar bagi mobilitas sosial. 

Terlebih lagi setelah jalan tol terhubung, mobilitas kendaraan akan semakin padat.

"Dengan banyaknya kendaraan yang keluar dari pintu Tol dekat sini, baik itu dari Dumai, Rengat, dan Sumatera Barat, tentu jalan akan padat. Maka dari itu saya harap pembebasan lahan harus selesai tahun ini," tambahnya.

Baca juga: Tim Satgas Dinsos Pekanbaru Gencarkan Penertiban Gepeng Jelang Ramadhan

Untuk memastikan kelancaran proses pembebasan lahan, Pj Gubernur Riau SF Hariyanto telah meminta Bina Marga untuk menyiapkan surat Gubernur yang ditujukan kepada Kementerian untuk melaporkan progres pembebasan lahan untuk pembangunan flyover.

"Dari laporan itu nanti kita minta Menteri memasukan program pembangunan flyover Simpang Soebrantas - Garuda Sakti," pungkasnya.