Update Terkini Pembangunan Flyover Sei Ladi, Batam: Proses Clearing Sedang Berjalan

Update Terkini Pembangunan Flyover Sei Ladi, Batam: Proses Clearing Sedang Berjalan

Proyek pembangunan flyover Sei Ladi di Jalan Gadjah Mada, Kota Batam, telah dimulai sejak awal tahun 2024.

Batam, Batamnews - Proyek pembangunan flyover Sei Ladi di Jalan Gadjah Mada, Kota Batam, telah dimulai sejak awal tahun 2024. Proyek ini memiliki tujuan utama untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut, yang merupakan akses utama menuju Nagoya, pusat bisnis dan perdagangan di Batam.

Meskipun diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah kemacetan, pembangunan flyover ini juga diidentifikasi memiliki potensi dampak pada arus lalu lintas yang memerlukan penyesuaian dengan pekerjaan yang sedang berlangsung.

Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menyatakan bahwa saat ini belum ada rencana untuk melakukan rekayasa lalu lintas, karena fokus utama masih pada proses clearing di SPBU dan Universitas Internasional Batam (UIB).

"Pekerjaan sudah dimulai, saat ini sedang proses clearing di SPBU dan UIB. Rekayasa lalu lintas belum diterapkan untuk saat ini," ujar Ariastuty Sirait pada Senin, 15 Januari 2024.

Baca juga: Pembangunan Flyover Sei Ladi Baloi Batam Membentang hingga ke Flyover Laluan Madani Simpang Jam

Sementara itu menurut Kepala Sub Direktorat Pembangunan Kepelabuhanan dan Bandara BP Batam, Boy Zasmita, yang juga menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), estimasi waktu pembangunan flyover ini adalah selama 370 hari kalender. Tahap awal pekerjaan melibatkan pelebaran jalan di sisi kanan dan kiri.

"Dalam dua setengah bulan pertama, kami akan melakukan pelebaran jalan di situ, baik ke arah Nagoya dari sisi UIB maupun dari sisi DAM Sei Ladi," ungkap Boy Zasmita.

Ia menambahkan bahwa untuk mengatasi dampak terhadap arus lalu lintas, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan kepolisian untuk menerapkan rekayasa arus lalu lintas. Meskipun mengakui bahwa pekerjaan ini akan mempengaruhi lalu lintas, pihaknya bersama instansi terkait berkomitmen untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas.

"Paling tidak, arus lalu lintas harus tetap sejalan dengan kondisi saat ini, dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikannya tetap lancar," jelasnya.

Baca juga: 8 Dampak Positif Pembangunan Flyover Sei Ladi Batam

Setelah pelebaran jalan selesai, pembangunan akan dilanjutkan dengan tahap pondasi flyover. Total anggaran pembangunan proyek ini mencapai Rp 132.074.141.869,28 untuk tahun anggaran 2023-2024, dengan sumber dana berasal dari PNBP BP Batam. PT Adhi Karya (Persero) dan konsultan PT. Disiplan Consult ditunjuk sebagai pelaksana proyek.

"Target kita, melihat konstruksinya, satu tahun selesai, kecuali ada force majeure," tambah Boy.

Proyek flyover Sei Ladi merupakan bagian dari program pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan Batam Centre dengan Bandara Hang Nadim. Harapannya, proyek ini dapat meningkatkan mobilitas dan konektivitas di Batam, mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata kota ini.

Naufal, salah satu warga yang menggunakan Jalan Gadjah Mada untuk bekerja, berharap agar pemerintah memberlakukan rekayasa lalu lintas yang ketat untuk mengurangi kemacetan terutama pada jam pulang kantor.

"Kalau pulang kantor macet tu, dari arah Tiban ke Baloi pas sore, jadi pemerintah benar-benar dibuat rekayasa lalu lintas nanti," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews