Batam, Batamnews – Putu Piring, sejenis makanan khas Melayu dari Kepulauan Riau, telah memukau lidah penduduk setempat di Kota Batam dengan keunikannya yang berbeda dari kue putu tradisional yang biasa dikenal. 

Berbeda dari kue putu yang umumnya berwarna hijau dan dimasak dalam bambu, Putu Piring memiliki bentuk bundar dan berwarna kuning yang memikat, 

Randi, salah satu pembuat Putu Piring, menjelaskan bahwa proses pembuatannya memerlukan cetakan khusus berbentuk piring yang membentuk adonan menjadi lingkaran. Yang membuatnya semakin unik, proses memasak Putu Piring harus menggunakan alas kain berwarna kuning.

Baca juga: Minuman Penghangat Tubuh di Musim Hujan, Resep Wedang Uwuh yang Berkhasiat

"Untuk mencetaknya, digunakan cetakan yang disebut dandang. Kalau untuk kue putu biasa menggunakan bambu, namun untuk Putu Piring ini, kita menggunakan kain berwarna kuning sebagai alasnya," jelas Randi.

Proses pembuatan Putu Piring juga terbilang cukup sederhana, hanya membutuhkan tepung yang telah diberi pewarna makanan diletakkan di atas alas kain kuning, kemudian ditambahkan dengan gula merah di bagian tengahnya. Untuk penyajiannya, biasanya ditambah dengan parutan kelapa sebagai pelengkap.

Randi juga membagikan informasi bahwa Putu Piring dapat ditemukan di Tanjung Riau, dekat lapangan sepak bola. "Harganya sangat terjangkau, sekitar 10 ribu rupiah untuk seporsi yang berisikan 6 keping," tambahnya.

Baca juga: Hanya di Pulau Bintan Otak-Otak Lezat Berbahan Dasar Ikan Cumi dan Sotong

Makanan tradisional ini telah menjadi favorit di kalangan masyarakat Kota Batam, terutama sebagai cemilan ringan, sarapan pagi, atau saat cuaca sedang dingin. 

Kelezatan dan keunikannya dalam penyajiannya telah memikat hati warga Kota Batam, menambah keanekaragaman kuliner lokal yang dicintai oleh penduduk setempat.