Pekanbaru, Batamnews - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menunjukkan keseriusannya dalam mengantisipasi dan mencegah perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di kalangan pelajar. 

Langkah ini dilakukan melalui program edukasi yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, serta melibatkan peran aktif orang tua.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, dalam wawancaranya pada Jumat, 1 Desember 2023, menekankan pentingnya kesadaran dan pengawasan bersama antara sekolah dan orang tua. 

Baca juga: Timah Panas Polisi Hentikan Perjalanan Dua Perampok Petani Sawit di Riau, Satu Pelaku Ditangkap di Batam

Menurutnya, fenomena LGBT tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah, namun bisa terjadi di mana saja, sehingga perlu diwaspadai sejak dini, khususnya di jenjang pendidikan dasar.

"Anak sekolah dapat menjadi korban. Karena itu, penting bagi sekolah dan orang tua untuk bersinergi dalam mengawasi," ujar Abdul Jamal.

Program edukasi anti-LGBT ini diintegrasikan dengan mata pelajaran yang sudah ada, seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), serta muatan lokal budaya Melayu. 

Baca juga: Disdukcapil Pekanbaru Jemput Bola ke Sekolah Lakukan Perekaman KTP Elektronik

Guru-guru diberi tugas untuk mengintegrasikan materi tentang bahaya dan dampak negatif dari perilaku LGBT ke dalam pembelajaran.

"Kita sampaikan nilai-nilai adat, adab, dan sopan santun melalui pelajaran budaya. Ini diintegrasikan, tidak dijadikan mata pelajaran khusus tentang LGBT, agar lebih efektif," tambah Abdul Jamal.

Integrasi pembelajaran anti-LGBT telah dimulai dan diterapkan di berbagai sekolah. Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Kota Pekanbaru juga berencana memasukkan materi tentang bahaya LGBT ke dalam kurikulum muatan lokal, sebagai upaya pencegahan jangka panjang.