Mengenal Tradisi 'Buang Ancak' di Anambas, Upacara Syukur Keselamatan dan Penyembuhan

Mengenal Tradisi

Ilustrasi nelayan.

Anambas, Batamnews - Dalam khasanah budaya Nusantara, terdapat tradisi unik salah satunya adalah 'Buang Ancak' di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Tradisi yang memiliki penamaan berbeda-beda di tiap wilayah ini merupakan bentuk syukuran warga Anambas atas keselamatan para nelayan yang kembali ke daratan.

Dilansir Batamnews dari laman resmi Dinas Kebudayaan Kepri, 'Buang Ancak', yang secara harfiah berarti 'membuang penyakit', adalah upacara yang dilakukan sebagai rasa syukur atas keselamatan serta sebagai ritual penyembuhan untuk penyakit yang dianggap sulit diobati. 

Baca juga: Ngail, Melodi Tradisi dan Kelangsungan Hidup di Pulau Rempang

Praktik ini berkaitan erat dengan kepercayaan dan kearifan lokal masyarakat Anambas yang berprofesi sebagai nelayan. Untuk melaksanakan 'Buang Ancak', masyarakat Anambas menyiapkan sejumlah bahan dan peralatan khusus. 

Telur ayam, sebagai simbol kehidupan, akan dilepaskan ke laut. Padi yang digongseng juga menjadi komponen penting, di mana hanya bertihnya atau butiran padi putih yang digunakan, sementara kulitnya dibuang, menandakan pelepasan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, kulit pelepah pinang diproses menjadi jongkong yang akan dilepaskan ke laut. Jongkong ini dianggap membawa 'penyakit' dan segala energi negatif dari tubuh untuk kemudian dibawa pergi oleh arus laut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews