Batam, Batamnews - Dunia Internasional menyoroti tindakan keras Israel terhadap Gaza, Palestina, dengan beberapa negara bahkan mengambil langkah tegas memutus hubungan diplomatik.

Keputusan ini muncul setelah serangan yang dilakukan oleh Israel sebagai respons terhadap aksi Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian kira-kira 1.400 warga Israel dan penyanderaan 240 orang.

Serangan balasan Israel tidak hanya meningkatkan jumlah korban jiwa di pihak Palestina, dengan lebih dari 9.000 orang Gaza tewas, namun juga memperparah kondisi dengan memblokade bahan bakar, menghilangkan akses listrik bagi rumah sakit dan warga sipil.

Baca juga: China Menghapus Israel dari Peta Maps Baidu dan Alibaba Sebagai Bentuk Protes Serangan ke Gaza

Pelanggaran hukum kemanusiaan diduga terjadi ketika Israel menargetkan kamp pengungsian dan konvoi medis.

Sejumlah negara telah bereaksi dengan mencabut hubungan diplomatik mereka dengan Israel, termasuk Bolivia, yang melalui Menteri Kepresidenan, Maria Nela Prada, menyatakan tindakan Israel sebagai kejahatan perang.

Kolombia, melalui Presiden Gustavo Petro, menyampaikan kecaman keras dan analogi dengan masa lalu Nazi, suatu pernyataan yang signifikan mengingat hubungan dekat Kolombia dengan sekutu Israel, Amerika Serikat.

Baca juga: Ratusan Orang Serbu Bandara di Dagestan, Rusia, Mencari Penumpang Israel dan Yahudi

Di wilayah Amerika Selatan lainnya, Chile dan Honduras juga mengambil langkah serupa dengan memanggil duta besar mereka, sementara Brazil melalui Presiden Luiz Inácio Lula da Silva mengkritik keras kebijakan PM Israel.

Bahrain dan Argentina turut menyatakan protes mereka, meski Bahrain belum mengkonfirmasi pemutusan hubungan ekonomi, hanya menangguhkan penerbangan sementara.