China Menghapus Israel dari Peta Maps Baidu dan Alibaba Sebagai Bentuk Protes Serangan ke Gaza

China Menghapus Israel dari Peta Maps Baidu dan Alibaba Sebagai Bentuk Protes Serangan ke Gaza

Tangkapan layar Map Baidu.

Jakarta, Batamnews - Sebuah tindakan kontroversial terungkap, ketika China tampaknya telah menghapus Israel dari peta digital terkemuka Baidu dan Alibaba sebagai bentuk protes terhadap serangan terbaru ke Gaza. 

Menurut laporan yang dirilis oleh Wall Street Journal (wsj.com), keputusan ini telah menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna internet di Tiongkok, yang memperhatikan ketiadaan nama Israel di peta-peta tersebut.

Peta online dalam bahasa Mandarin di Baidu sekarang membatasi perbatasan Israel, wilayah Palestina, dan kota-kota utama yang diakui secara internasional, tetapi tidak secara jelas mengidentifikasi nama negara Israel. 

Baca juga: Selebriti Hollywood Ikut Bersuara Desak Presiden Biden untuk Gencatan Senjata Israel-Gaza

Hal yang sama juga berlaku pada peta online yang dibuat oleh Amap, yang dimiliki oleh Alibaba. Bahkan negara-negara kecil seperti Luksemburg ditandai dengan jelas di peta Amap. 

Hingga saat ini, perusahaan-perusahaan tersebut belum memberikan penjelasan resmi mengenai perubahan ini.

Keputusan ini menimbulkan banyak tanda tanya mengenai motif di balik tindakan ini, karena China selama bertahun-tahun telah menerapkan aturan ketat terkait dengan peta yang diterbitkan secara online, dan bahkan mengenakan denda atas pelanggaran yang melanggar klaim teritorial Beijing. 

Baca juga: Ratusan Orang Serbu Bandara di Dagestan, Rusia, Mencari Penumpang Israel dan Yahudi

Salah satu contoh adalah klaim garis sembilan titik yang membentang di sekitar Laut Cina Selatan yang tidak diakui secara internasional. Tindakan China ini terlihat kontras dengan perhatiannya terhadap peta secara umum.

Meskipun belum jelas apakah perubahan ini merupakan perkembangan baru, isu ini telah menjadi topik pembicaraan di kalangan pengguna internet Tiongkok sejak pecahnya perang di Gaza. Keputusan ini mencerminkan diplomasi samar China di wilayah tersebut, sementara Beijing masih memiliki hubungan dengan Israel. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews