Tim Medis Palestina Klaim Israel Gunakan Bom Fosfor Putih Serang Gaza, Banyak Anak Jadi Korban

Tim Medis Palestina Klaim Israel Gunakan Bom Fosfor Putih Serang Gaza, Banyak Anak Jadi Korban

Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera

Gaza, Batamnews - Tim medis Palestina melaporkan serangan Israel yang menargetkan wilayah pelabuhan barat Gaza dengan bom fosfor putih. Dampak serangan ini sangat serius, menyebabkan ratusan kasus sesak napas, dengan sebagian besar korban harus segera dilarikan ke rumah sakit.

"Kebanyakan yang terluka adalah anak-anak dan lansia, terutama mereka yang telah memiliki penyakit pernapasan sebelumnya," demikian diungkapkan oleh sumber yang dikutip dari Anadolu Agency pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Koresponden Anadolu yang berada di Gaza juga melaporkan bahwa beberapa wilayah sekarang tertutup oleh asap dan efek bom fosfor putih.

Baca juga: ARMY Indonesia Kumpulkan Rp1 Miliar untuk Palestina, Penggemar BTS Ambil Bagian untuk Gaza

Bom fosfor putih telah dinyatakan sebagai senjata terlarang berdasarkan Konvensi Jenewa 1980. Konvensi ini dengan tegas melarang penggunaan bom fosfor putih sebagai senjata yang dapat membakar manusia dan merusak lingkungan.

Menurut informasi yang dikutip dari World Health Organization (WHO), fosfor putih adalah suatu substansi padat berwarna putih hingga kuning dengan bau seperti bawang putih. Saat terkena udara dengan suhu di atas 30 derajat Celcius, bahan ini dapat menyala secara spontan dan terus terbakar hingga habis.

Fosfor putih sangat berbahaya melalui berbagai jalur paparan. Bisa diserap secara beracun melalui konsumsi atau kontak dengan kulit. Asap dari pembakaran fosfor putih dapat merusak mata dan saluran pernafasan karena oksida fosfor yang larut dalam uap air akan membentuk asam fosfat.

Baca juga: Selebriti Hollywood Ikut Bersuara Desak Presiden Biden untuk Gencatan Senjata Israel-Gaza

Efek sistemik dari paparan fosfor putih mungkin tidak segera terlihat, bahkan bisa muncul hingga 24 jam setelah paparan. Dalam kasus paparan yang parah, efek sistemik yang tertunda bisa mencakup masalah kardiovaskular, kolaps, kerusakan ginjal dan hati, serta penurunan kesadaran hingga koma. Kematian bisa terjadi akibat syok, gagal hati atau ginjal, kerusakan sistem saraf pusat, atau kerusakan pada jantung.

Fosfor putih juga sangat larut dalam lemak, sehingga dapat menembus jaringan di bawah kulit dan menyebabkan luka bakar dalam yang sulit sembuh. Ini adalah situasi yang sangat mengkhawatirkan dan menuntut perhatian dunia internasional.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews