Singapura Sita Lebih dari 60.000 Produk Kesehatan Ilegal, Termasuk Obat Kuat

Singapura Sita Lebih dari 60.000 Produk Kesehatan Ilegal, Termasuk Obat Kuat

Ilustrasi

Singapura, Batamnews - Pihak berwenang Singapura telah berhasil menyelamatkan masyarakatnya dari lebih dari 60.000 unit produk kesehatan ilegal selama operasi penegakan hukum yang berlangsung selama seminggu. 

Operasi ini, yang dikoordinasikan oleh Interpol, berlangsung antara 3 Oktober dan 10 Oktober dan melibatkan partisipasi 89 negara.

Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura bekerja sama erat dengan lembaga penegak hukum setempat dalam operasi ini, yang menghasilkan penyitaan sebanyak 60.372 produk kesehatan ilegal. Produk-produk tersebut termasuk obat penenang, suplemen herbal, produk penambah gairah seksual (obat kuat-Red), dan produk manajemen nyeri.

Dalam satu kasus yang menonjol, HSA mendeteksi 32 kotak produk dengan label "produk plasenta" di SingPost Center. Produk tersebut dipasarkan untuk tujuan estetika dan mengklaim sebagai "anti-penuaan, menghilangkan kerutan, dan meremajakan sel" dengan label "buatan Swiss." 

Baca juga: Segini Kamar Hotel yang Disiapkan PHRI untuk STQH Nasional ke-27 di Jambi 

Namun, penyelidikan HSA mengungkapkan bahwa produk maupun perusahaan pembuatnya tidak terdaftar di Swiss. Kasus ini kemudian dirujuk ke Interpol untuk tindak lanjut oleh otoritas luar negeri terkait.

Produk kesehatan ilegal yang dijual secara online atau ditemukan di pos pemeriksaan belum dievaluasi atau disetujui oleh HSA. 

Pihak berwenang mengingatkan masyarakat bahwa penggunaan produk-produk ini dapat menghadirkan risiko serius karena mereka mungkin dipalsukan dengan bahan obat yang manjur. Selain itu, beberapa produk hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter atau praktisi medis yang berkualifikasi.

Sebanyak 4.681 listing produk kesehatan ilegal juga dihapus dari platform e-commerce dan media sosial lokal selama operasi ini. 

Baca juga: Kronologi KN. Tanjung Datu-301 Selamatkan Kapal Layar Australia di Laut Natuna

Sekitar 30 persen dari daftar produk tersebut adalah produk peningkatan seksual atau vitalitas pria, sedangkan sekitar 14 persen adalah produk untuk "peningkatan estetika," seperti pengisi kulit dan toksin botulinum. 

Produk lainnya mencakup kontrasepsi, produk penurunan berat badan, dan krim atau salep topikal untuk alergi kulit. HSA menjelaskan bahwa mereka secara rutin memantau aktivitas di platform e-commerce dan media sosial lokal sepanjang tahun dan merespons masukan dari masyarakat. 

Mereka juga berkolaborasi dengan administrator platform tersebut untuk menerapkan tindakan penyaringan preventif dan memberikan edukasi kepada penjual mengenai peraturan produk kesehatan.

Pihak berwenang Singapura menjalankan kerja sama internasional dengan mitra regulator di luar negeri dan Interpol untuk mengatasi masalah produk kesehatan ilegal. Ini adalah langkah yang penting untuk melindungi masyarakat dari produk berbahaya dan ilegal yang dapat membahayakan kesehatan mereka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews