Pekanbaru, Batamnews - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau telah melakukan identifikasi potensi risiko di daerah Kabupaten/Kota sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi kerawanan yang mungkin terjadi selama Pemilu tahun 2024. 

Ketua Bawaslu Riau, Alnovrizal, menjelaskan tujuan dari pemetaan potensi kerawanan ini adalah agar langkah-langkah mitigasi dapat segera diambil guna memastikan bahwa Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan aman, tertib, damai, dan toleran.

"Pemetaan potensi kerawanan sejak dini, kita lakukan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin terjadi selama Pemilu 2024," ujar Alnovrizal kepada wartawan.

Baca juga: Sebanyak 272 TPS Pemilu di Karimun Masuk Kategori Rawan

Menurut Alnovrizal, pemetaan potensi kerawanan juga bertujuan untuk mengantisipasi potensi ancaman teror yang mungkin muncul selama proses pemilu. Dalam melakukan pemetaan potensi kerawanan, Bawaslu Riau akan mengacu pada indeks kerawanan keamanan.

Bawaslu Riau juga merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 yang mencakup 34 provinsi dan 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Dalam IKP tersebut, terungkap beberapa kategori provinsi dengan tingkat kerawanan yang berbeda. 

Provinsi dengan tingkat kerawanan tinggi meliputi Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.

Baca juga: Bawaslu Karimun Gandeng Pers untuk Awasi Pemilu 2024

Sementara itu, provinsi-provinsi yang masuk dalam kategori rawan sedang termasuk Provinsi Banten, Lampung, Riau, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Delapan provinsi lainnya masuk dalam kategori rendah, seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Jambi.

Upaya Bawaslu Riau dalam mengidentifikasi potensi kerawanan ini adalah bagian dari usaha serius dalam memastikan bahwa Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik, tanpa hambatan berarti, dan memberikan hasil yang akurat sesuai dengan keinginan masyarakat.