Kelompok Bersenjata Irak dan Yaman Ancam Serang Amerika Jika Dukung Israel

Kelompok Bersenjata Irak dan Yaman Ancam Serang Amerika Jika Dukung Israel

Kondisi Gaza yang hancur diserang Israel. (Foto: ist/detik)

Gaza, Batamnews - Kelompok bersenjata dari Irak dan Yaman mengancam akan menyerang Amerika Serikat jika mendukung Israel dalam konflik di Jalur Gaza.

Menurut laporan dari Reuters, faksi bersenjata Kataib Hizbullah di Irak yang dekat dengan Iran, mengancam akan menyerang pangkalan AS dengan rudal, pesawat tak berawak, dan pasukan khusus jika Amerika Serikat terlibat dalam konflik antara Israel dan Hamas Palestina.

Pada Senin (9/10/2023), politisi Irak dan pemimpin kelompok politik dan militer Organisasi Badr, Hadi Al-Amiri, juga mengeluarkan ancaman serupa, menyatakan bahwa mereka akan ikut campur jika AS turut campur. Mereka akan menganggap setiap serangan terhadap Amerika sebagai sah.

Baca juga: PBB Klaim Lebih 263 Ribu Orang Mengungsi Imbas Perang Hamas-Israel di Gaza

Badr adalah salah satu faksi yang tergabung dalam Pasukan Mobilisasi Populer Irak (Popular Mobilization Forces/PMF), sebuah organisasi paramiliter Irak yang memiliki hubungan erat dengan Iran. PMF telah menyatakan dukungan kuat untuk faksi Palestina yang melawan Israel. Pemerintah Irak sendiri menganggap operasi yang dilakukan oleh Hamas sebagai hasil dari kebijakan "menindas" oleh Israel di Gaza.

Terkait dengan Kataib Hezbollah, AS sebelumnya memiliki perselisihan dengan kelompok tersebut. Pejabat-pejabat AS telah menuduh kelompok ini melakukan serangan terhadap fasilitas-fasilitas AS di Irak, meskipun Kataib Hizbullah membantah tuduhan tersebut.

AS memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 tentara lainnya di Suriah, yang bertugas membantu pasukan lokal dalam perang melawan ISIS. Dalam beberapa tahun terakhir, milisi di Irak secara teratur telah menyerang pasukan AS dan kedutaan AS di Baghdad, meskipun serangan-serangan tersebut mereda tahun lalu setelah adanya kesepakatan gencatan senjata.

Baca juga: Krisis Gaza: Rumah Sakit Kewalahan, Korban Bertambah, dan Ancaman Terhadap Amerika Serikat

Di Yaman, milisi Gerakan Houthi telah memperingatkan bahwa mereka akan merespons intervensi AS di Gaza dengan menggunakan drone, rudal, dan senjata lainnya. Mereka siap untuk bekerja sama dengan faksi-faksi lain yang termasuk dalam "Poros Perlawanan," termasuk faksi-faksi Muslim Syiah yang didukung oleh Iran, seperti di Irak dan Hizbullah di Lebanon.

Gerakan Houthi Yaman telah berperang melawan koalisi yang dipimpin oleh Saudi sejak tahun 2015, yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian.

Ancaman serangan dari sejumlah faksi ini muncul setelah AS mengumumkan niatnya untuk memberikan amunisi tambahan kepada Israel dan mengerahkan kelompok kapal induk USS Gerald R. Ford ke kawasan Mediterania Timur. Saat ini, AS telah mulai mengirim amunisi dan peralatan militer ke Israel.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews