Krisis Gaza: Rumah Sakit Kewalahan, Korban Bertambah, dan Ancaman Terhadap Amerika Serikat

Krisis Gaza: Rumah Sakit Kewalahan, Korban Bertambah, dan Ancaman Terhadap Amerika Serikat

Salah satu lokasi yang menjadi sasaran di Gaza.

Jakarta, Batamnews - Rumah sakit di Jalur Gaza berada dalam kondisi darurat ketika serangan dari Tentara Israel terus berlanjut, hanya empat hari setelah serangan balasan dari Hamas yang melibatkan roket dan pesawat tempur ke Israel. 

Situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya dan telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam di wilayah tersebut.

Pemboman terbaru ini terjadi di sekitar perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai Mesir, menurut beberapa laporan. 

Kementerian Kesehatan Palestina dan World Health Organization (WHO) mendesak pembukaan koridor kemanusiaan darurat untuk memastikan bantuan medis yang sangat diperlukan dapat masuk ke rumah sakit-rumah sakit di Gaza yang kewalahan menghadapi gelombang pasien.

Baca juga: Terbaru: Hamas Mengklaim Menyandera Perwira Militer Senior Israel dalam Serangan Besar-besaran

Hingga saat ini, korban tewas di antara warga Palestina di Gaza telah mencapai angka yang menghancurkan, dengan 770 orang yang kehilangan nyawa mereka, sementara lebih dari 900 orang di Israel juga terluka atau tewas akibat serangan tersebut.

Serangan mendadak dari Hamas pada hari Sabtu ini terjadi sebagai respons terhadap serangkaian peristiwa yang memicu ketegangan, termasuk penyerbuan oleh pemukim Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari terakhir dan sejumlah besar korban warga Palestina yang dibunuh oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, dalam perkembangan terkait, seorang politisi Irak bernama Hadi al-Amiri mengancam untuk menargetkan kepentingan Amerika Serikat jika Washington turut campur dalam mendukung Israel dalam perangnya melawan Gaza. 

Baca juga: Situasi Terkini di Gaza Israel Terpaksa Panggil 300.000 Tentara Cadangan untuk Kepung Gaza

Al-Amiri, yang memimpin Organisasi Badr yang merupakan bagian besar dari Pasukan Mobilisasi Rakyat Irak (PMF), mengatakan, "Jika Amerika turut campur secara terbuka dalam konflik ini... kami akan menganggap semua target Amerika sebagai sah... dan kami tidak akan ragu untuk menyerangnya."

Ancaman ini muncul seiring dengan pengumuman Amerika Serikat pada hari Minggu bahwa mereka akan menyediakan amunisi tambahan untuk Israel dan memindahkan kelompok penyerang kapal induk ke Laut Tengah Timur sebagai langkah peningkatan dukungan.

Situasi di Timur Tengah semakin meruncing dengan pertempuran terus berlanjut, dan upaya-upaya diplomatik terus dilakukan untuk mencari solusi damai dalam krisis ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews