Bintan, Batamnews - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bintan, Hafizha Rahmadhani, terus mengambil berbagai langkah untuk mewujudkan program "Bintan Zero Stunting." Langkah-langkah tersebut mencakup sosialisasi, edukasi, pendataan, dan pengawasan di lapangan.

Salah satu poin penting yang disampaikan Hafizha adalah tentang pentingnya pencegahan stunting sejak 1.000 Hari Kehidupan Pertama (HPK). Pencegahan ini dianggap sebagai prioritas utama, selain menekan angka stunting yang sudah ada.

"Dari seribu Hari Kehidupan Pertama, itulah masa emas untuk mencegah stunting. Bahkan sebelum itu, pencegahan pra nikah harus ada. Semua harus memahami hal ini," ungkap Hafizha saat berbicara kepada siswa-siswa setelah menonton bersama Film Edukasi yang bertajuk "Gasing" (Gerakan Anambas Sehat dan Bebas Stunting) pada Rabu (11/10) di Aula Putri Pandan Berduri SMAN 1 Toapaya.

Baca juga: Dinas Pertanian Riau: Harga Minyak Kelapa Sawit Mengalami Koreksi Hari ini

Meskipun stunting bukan kondisi yang mematikan, dampaknya bisa berlangsung seumur hidup dan merusak perkembangan fisik serta kecerdasan. Oleh karena itu, perencanaan yang matang sebelum menikah dan memiliki anak dianggap sangat penting.

Hafizha menekankan bahwa sosialisasi dan edukasi saja tidaklah cukup. Hal ini harus diterapkan dalam tindakan nyata. "Kalian semua adalah generasi terpelajar, oleh karena itu, pahami sepenuhnya dan bantu dalam mendidik masyarakat dan teman sebaya," tambahnya.

Setelah acara nobar, Hafizha juga memberikan sosialisasi dan edukasi dengan memasangkan sarung kursi pada bus sekolah. Upaya-upaya yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan hasil yang baik jika dilakukan dengan niat yang tulus dan secara berkelanjutan.