Dinas Pertanian Riau: Harga Minyak Kelapa Sawit Mengalami Koreksi Hari ini

Dinas Pertanian Riau: Harga Minyak Kelapa Sawit Mengalami Koreksi Hari ini

Kapal ekspor kelapa sawit di Riau.

Pekanbaru, Batamnews - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau mencatat perubahan signifikan dalam harga minyak kelapa sawit, Crude Palm Oil (CPO), di Bursa Malaysia Exchange. 

Menurut data dari Refinitiv, harga CPO mengalami penurunan sebesar 0,39 persen menjadi MYR 3.590 per ton. Koreksi harga ini telah mencapai tingkat yang cukup mencolok dalam beberapa waktu terakhir.

Pada awal pekan perdagangan, tepatnya pada Senin (9 Oktober 2023), harga CPO sempat mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen menjadi MYR 3.650 per ton. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, harga CPO telah menurun hingga mencapai level 3.500 per ton. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja, menjelaskan bahwa dalam satu bulan terakhir, harga CPO telah mengalami penurunan sebesar 4,3 persen. 

Baca juga: Waspada Rupiah Mendekati Level Tertinggi Tahun ini, Berpotensi Tekan Daya Beli dan Inflasi

Koreksi harga ini juga terjadi secara signifikan, mencapai 13,63 persen dalam perhitungan bulanan.

Defris Hatmaja juga menekankan bahwa di Provinsi Riau, beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) tidak melakukan penjualan CPO. 

Menurut Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, harga CPO dan kernel yang digunakan sebagai referensi adalah harga rata-rata tim. Dengan kata lain, apabila harga CPO atau kernel terkena validasi 2, maka harga rata-rata Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) / PTPN V yang digunakan.

Baca juga: Stok Terbatas, Warga Batam Kewalahan Cari Gas LPG 3 Kg

Disbun Riau mencatat bahwa harga KPBN/PTPN V untuk CPO saat ini sebesar Rp 10.831,67 per kilogram, sementara harga kernel sebesar Rp 4.988,50 per kilogram. 

Koreksi harga CPO ini dapat memiliki dampak signifikan pada industri kelapa sawit dan ekonomi di wilayah tersebut serta mempengaruhi produsen dan pelaku usaha di sektor perkebunan.

Harga CPO yang terus berfluktuasi di pasar internasional akan menjadi perhatian bagi para pemangku kepentingan di sektor kelapa sawit, dan pemantauan berkelanjutan akan diperlukan untuk mengidentifikasi tren harga lebih lanjut dan mengambil tindakan yang sesuai.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews