KJRI Penang Dampingi WNI Korban Penculikan Brutal di Malaysia

KJRI Penang Dampingi WNI Korban Penculikan Brutal di Malaysia

Ilustrasi

Malaysia, Batamnews - Seorang perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial F menjadi korban penculikan yang mengerikan saat berlibur ke Malaysia bersama teman-temannya. 

Saat ini, F masih dalam tahap pemulihan setelah diselamatkan oleh Kepolisian Malaysia dari situasi yang mencekam.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, korban dengan inisial F ditemukan dalam kondisi lemah dan penuh luka oleh pihak berwenang Malaysia. 

Kasus ini segera mendapat perhatian dari KJRI Penang yang akan mendampingi proses hukumnya di Malaysia. Judha menyampaikan, "Saat ini F dalam kondisi baik dan dalam proses pemulihan luka memar. KJRI Penang akan terus mendampingi F dan memonitor proses hukum di Malaysia."

Baca juga: Tragis! Perempuan WNI Diculik, Dikurung, dan Disiksa di Malaysia

Sementara itu, Kepolisian Malaysia masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap para tersangka penculikan WNI F. Selama proses ini, F akan ditampung di Shelter KJRI Penang untuk memastikan keamanan dan pemulihannya. 

Menurut Judha, "Pada tanggal 22 September, setelah pemeriksaan selesai, F diserahkan oleh PDRM (Polis Diraja Malaysia) ke KJRI Penang untuk ditampung di shelter KJRI Penang."

Kepolisian Malaysia telah berhasil menangkap 14 orang terkait kasus penculikan ini. Penyelidikan awal mengungkap bahwa penculikan terjadi sebagai akibat dari utang suaminya sebesar Rp 1,7 miliar yang belum dibayar. 

Baca juga: Penusukan ABK Kapal di Kampung Pisang: Pelaku Masih Buron

Kepala Polisi Negara Bagian Penang, Malaysia, Khaw Kok Chin, menjelaskan bahwa korban, yang berasal dari Medan, Indonesia, diculik oleh tiga pria saat sedang berlibur di negara bagian tersebut bersama tiga teman perempuannya. 

Selama sepuluh hari, korban yang berusia 36 tahun tersebut dikurung dan disiksa sebelum akhirnya diselamatkan oleh polisi.

Perempuan WNI ini mengalami pengurungan selama tiga hari di Butterworth, empat hari di Puchong, dan tiga hari di Shah Alam sebelum akhirnya ditemukan di sebuah rumah di Shah Alam setelah suaminya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.

Kasus ini telah menciptakan kecaman dan keprihatinan luas di antara masyarakat Indonesia dan Malaysia, dan pemerintah kedua negara telah berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan serius dan memastikan keadilan bagi korban. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews