BP Batam Terus Lakukan Pendekatan Persuasif dalam Sosialisasi Pengembangan Kawasan Rempang

BP Batam Terus Lakukan Pendekatan Persuasif dalam Sosialisasi Pengembangan Kawasan Rempang

Tim BP Batam melakukan pendekatan persuasif dalam pendataan untuk pengembangan kawasan Pulau Rempang (dok bp batam)

Batam, Batamnews - Proses sosialisasi dan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak pengembangan Kawasan Rempang terus berlanjut, mengikuti perkembangan terbaru pada Sabtu ini.

Dengan perlahan namun pasti, masyarakat yang terkena dampak investasi Rempang Eco-City mulai menunjukkan kesediaan untuk menempati hunian sementara yang telah dipersiapkan oleh BP Batam.

Kesediaan warga ini merupakan hasil dari komitmen BP Batam untuk menjalankan pendekatan persuasif selama proses sosialisasi dan pendataan yang dilakukan oleh tim satuan tugas.

Baca juga: Komnas HAM Berharap Relokasi Warga Pulau Rempang Batam Ditunda Sampai Hunian Tetap Tersedia

Pendekatan ini sesuai dengan instruksi dari Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang meminta tim pendataan untuk selalu mengedepankan tindakan yang berorientasi pada kemanusiaan dan komunikasi persuasif selama berada di lapangan.

Ariastuty Sirait, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, menyatakan bahwa jumlah warga yang bersedia untuk menempati hunian sementara selama rumah pengganti mereka dibangun terus meningkat.

"Saadun (63), salah satu warga Sembulang Tanjung, mengungkapkan kesiapannya untuk pindah ke hunian sementara. Ia menyatakan bahwa dirinya dan keluarganya telah mendaftar ke Kantor Camat Galang untuk menempati hunian tersebut.

"Saya sudah mendaftar dan siap untuk pindah. Tidak pernah ada tekanan dari tim. Kalau saya tidak mendukung, saya tidak akan datang ke Kantor Camat Galang untuk mendaftar," ujar Saadun saat ditemui.

Baca juga: Pemindahan Warga Pulau Rempang Terhambat, BP Batam Tunggu Petunjuk Pemerintah Pusat

Saadun, yang telah tinggal di Sembulang Tanjung turun-temurun, berharap bahwa pemerintah akan segera menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Salah satu permasalahan yang masih menjadi pertanyaan adalah tentang kejelasan biaya hidup yang akan diberikan selama tinggal di hunian sementara.

"Mungkin sudah saatnya bagi nenek dan Sembulang ini untuk berpisah. Oleh karena itu, saya berharap pemerintah segera menyediakan rumah baru bagi kami," tutupnya dengan harapan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews