Penipuan Lowongan Pekerjaan Online di Singapura: 6.600 Korban dan Kerugian 80 Juta Dolar AS

Penipuan Lowongan Pekerjaan Online di Singapura: 6.600 Korban dan Kerugian 80 Juta Dolar AS

Penipuan lowongan kerja online marak di Singapura, sudah banyak yang jadi korban (ilustrasi)

Singapura, Batamnews - Polisi Singapura, Sabtu (16/9/2023) telah mengungkapkan bahwa setidaknya 6.600 orang telah jatuh menjadi korban penipuan pekerjaan online sepanjang tahun ini. Kerugian finansial mencapai angka minimal 80 juta dolar AS. 

Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan statistik kejahatan pertengahan tahun yang mencatat lebih dari 5.700 kasus penipuan pekerjaan pada tahun yang sama.

Kecemasan terhadap peningkatan prevalensi penipuan lowongan pekerjaan online semakin meningkat, dan polisi telah mengeluarkan peringatan mengenai modus penipuan pekerjaan yang baru. Dalam modus ini, korban terlebih dahulu ditipu untuk menyelesaikan survei sebelum mereka ditawari pekerjaan palsu.

Baca juga: Mal Singapura Viral di TikTok karena Sediakan Jalur Sepeda yang Unik

Menurut laporan dari CNA, para korban menerima pesan WhatsApp atau Telegram yang tidak diminta. Mereka diminta untuk berpartisipasi dalam survei atau menyukai postingan media sosial dengan imbalan komisi kecil. 

Setelah korban percaya bahwa mereka akan mendapatkan komisi, penipu memberikan kontak WhatsApp atau Telegram lain agar korban dapat bergabung dengan grup lain untuk melakukan tugas, seperti meningkatkan nilai mata uang kripto atau meninjau pedagang online.

"Untuk melakukan tugas ini, korban harus membuat akun di situs penipuan dan mentransfer uang ke rekening bank yang disediakan oleh penipu," kata polisi. 

Baca juga: Menteri Komunikasi dan Informatika Blokir 9.000 Situs Judi Online pada Hari ini

"Dalam beberapa kasus, korban akan diinstruksikan oleh penipu untuk memberikan pembayaran di muka sejumlah besar uang mereka sendiri karena berbagai alasan," tambahnya.

Seperti dikutip kompas, Senin (18/9/2023), korban sering menyadari bahwa mereka telah menjadi korban penipuan ketika mereka gagal menarik komisi yang dijanjikan atau ketika penipu tiba-tiba tidak dapat lagi dihubungi.

Dalam statistik kejahatan pertengahan tahun yang baru-baru ini dirilis, polisi mengungkapkan bahwa lima jenis penipuan terbesar di Singapura meliputi penipuan pekerjaan, penipuan e-commerce, penipuan teman palsu, penipuan panggilan telepon, dan penipuan phishing. 

Jumlah kasus untuk semua jenis penipuan ini meningkat secara keseluruhan dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2022, dengan penipuan pekerjaan menjadi yang paling banyak terjadi.

Baca juga: Partai Demokrat Resmi Dukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2024

Polisi Singapura memberikan saran kepada masyarakat untuk selalu memeriksa sumber resmi seperti situs web peringatan penipuan atau menghubungi saluran bantuan anti-penipuan jika mereka merasa ragu tentang tanda-tanda penipuan. 

Mereka juga menyarankan agar masyarakat tidak menerima tawaran pekerjaan yang mencurigakan yang menjanjikan keuntungan besar dengan usaha minimal. Mereka juga diminta tidak mengirim uang kepada siapa pun yang tidak mereka kenal atau belum pernah mereka temui sebelumnya. 

Penipuan pekerjaan dan penipuan online merupakan ancaman yang semakin serius di seluruh dunia, dan masyarakat harus tetap berwaspada.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews