Bintan, Batamnews - Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bintan, Hafizha Rahmadhani, telah menjadi sorotan dalam Pameran Kerajinan Nusantara Kriyanusa yang digelar di Planary Hall Jakarta Convention Centre pada hari Rabu (13/09). 

Dalam acara besar yang melibatkan seluruh provinsi di Indonesia, Hafizha mengenakan tatanan Kurung Melayu yang memukau, dilengkapi dengan Tudung Manto, untuk tampil dalam sebuah fashion show budaya yang mengagumkan.

Tampil di hadapan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, dan Ibu Wakil Presiden, Wuri Ma'ruf Amin, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Hafizha Rahmadhani mencuri perhatian dengan gaya busana khas Melayu yang dipadukan dengan sentuhan modern. 

Busana tersebut merupakan representasi dari kekayaan budaya daerahnya, Kepulauan Riau.

Baca juga: Penyebab Kenaikan Harga Beras di Bintan dan Tanjungpinang

Dalam wawancara pasca-acara, Hafizha menjelaskan alasan di balik pemilihan busana ini. 

"Kami datang dari Daerah Kepulauan yang memiliki warisan budaya yang sangat kaya. Kami ingin menunjukkan kepada Ibu Negara dan seluruh Indonesia bahwa busana Melayu dengan sentuhan modern mampu bersaing dengan mode-mode terkini," ungkapnya dengan semangat.

Tudung Manto yang dikenakannya adalah sebuah warisan budaya tak benda yang sangat dihargai oleh masyarakat Melayu Kepulauan Riau, terutama di Daik Lingga. Keanggunan dan pesona kerudung ini mampu menambah pesona setiap individu yang memakainya, dan Hafizha berhasil memamerkannya dengan gemilang.

Baca juga: Data Terbaru BPJS Kesehatan: Kabupaten Bintan Capai 93,69% Penduduk Terlindungi

Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, dalam pidatonya, mengapresiasi eksistensi Dewan Kerajinan Nasional di seluruh daerah. 

Ia menekankan bahwa hasil kreativitas dan keahlian tangan para pengrajin yang bahkan telah berhasil menembus pasar internasional merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi bangsa Indonesia.

Tidak hanya Hafizha, beberapa Ketua Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota lainnya juga tampil mengenakan fashion yang menggambarkan kekhasan budaya daerah masing-masing, sehingga semarakkan Pemaran Kerajinan Nusantara ini semakin terasa.