Jakarta, Batamnews - Survei terbaru dari Polling Institute telah mengungkapkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto unggul dalam persaingan dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. 

Hasil survei ini disampaikan oleh peneliti Polling Institute Kennedy Muslim dalam konferensi virtual pada hari Ahad, 10 September 2023.

Dalam simulasi tiga nama yang melibatkan Prabowo, Ganjar, dan Anies, elektabilitas Prabowo tercatat sebesar 36,3 persen. Sementara itu, Ganjar berada di posisi kedua dengan dukungan publik sebesar 32,4 persen, dan Anies mendapatkan dukungan sekitar 20 persen.

Ketika survei dilakukan dalam simulasi dua nama antara Prabowo dan Anies, elektabilitas Prabowo semakin meningkat menjadi 56 persen, sementara Anies mendapatkan dukungan sebesar 26 persen, dengan 18,1 persen responden yang tidak menjawab.

Dalam simulasi dua nama antara Prabowo dan Ganjar, Prabowo juga memimpin dengan dukungan sebesar 47,9 persen, sedangkan Ganjar hanya memperoleh 38,3 persen.

Baca juga: Bisnis Arsjad Rasjid, Ketua Kadin yang Dipilih sebagai Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo 

Menurut Kennedy, keunggulan Prabowo juga terlihat dalam sejumlah wilayah di Indonesia. Prabowo mendominasi wilayah Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua. Di sisi lain, Ganjar unggul di Jawa Tengah, sementara Anies memiliki keunggulan di DKI Jakarta.

Peneliti politik Indonesia dari Havard University, Seth Soderborg, mengungkapkan bahwa keluarnya PKB dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak diharapkan akan menggerus dukungan signifikan untuk Prabowo di Jawa Timur. 

Hal ini karena PKB telah melakukan sosialisasi untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden selama setahun sebelum memutuskan keluar dari koalisi.

Survei ini dilakukan oleh Polling Institute pada rentang waktu 21-25 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.201 responden. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen, dengan margin of error sekitar 2,9 persen. 

Baca juga: Capres Ganjar Pranowo Akan Bahas Cawapres dalam Pertemuan di Kantor DPP PDIP

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. 

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI atau memperoleh dukungan dari parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.