Ini Alasan Antrian Panjang Supir Truk di Tanjungpinang: Kesulitan Dapatkan Solar di SPBU

Ini Alasan Antrian Panjang Supir Truk di Tanjungpinang: Kesulitan Dapatkan Solar di SPBU

Antrian Truk di SPBU Batu 8

Tanjungpinang, Batamnews - Sejumlah supir truk di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di kota tersebut. 

Akibatnya, antrian truk yang mencari solar telah mengular dan mengganggu kelancaran lalu lintas.

Pemandangan antrian truk yang panjang telah menjadi pemandangan umum selama beberapa hari terakhir, terutama di SPBU Kilometer 7. 

Antrian bahkan terus berlanjut hingga mencapai persimpangan lampu merah di Km. 6. Para supir truk terpaksa harus bersabar dalam antrian yang panjang ini.

Baca juga : Polresta Tanjungpinang Salurkan Bantuan Air Bersih ke Masyarakat Perumahan Bukit Galang Permai

Salah satu sopir truk, Ragil, mengungkapkan bahwa kesulitan mendapatkan solar sudah dirasakannya selama 2 atau 3 hari terakhir. Dia mengatakan bahwa banyak SPBU yang kehabisan stok solar. 

"Sekarang susah bang, banyak yang kosong, kemarin SPBU Batu 7 kosong, tidak tahu kalau sekarang di SPBU Batu 3 dan Batu 8," ujar Ragil pada Selasa (5/9/2023).

Ragil juga menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, para sopir truk harus mengantre selama berjam-jam hanya untuk mendapatkan jatah 30 liter solar. 

Ini merupakan pengalaman yang sangat berbeda dari biasanya, di mana mereka biasanya hanya perlu menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk mengisi bahan bakar.

Baca juga : Kecelakaan Maut Terjadi di Jl. Ahmad Yani Tanjungpinang: Pengendara Motor Wanita Meninggal Dunia

Kesulitan mendapatkan solar ini telah menghambat kegiatan para supir truk dalam mencari nafkah setiap harinya. Mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengisi tangki bahan bakar kendaraan mereka.

Sementara itu, pengawas SPBU Batu 7, Sembiring, menyatakan bahwa penyaluran solar oleh pihak Pertamina masih berjalan normal setiap hari. SPBU tersebut biasanya menerima jatah sebanyak 80 kiloliter (KL) untuk BBM jenis solar. 

"Kita bingung juga kenapa bisa antri panjang seperti ini, kita selalu dapat setiap hari 8 KL," katanya.

Namun, meskipun penyaluran solar masih dilakukan dengan normal, SPBU tetap memberlakukan pembatasan pembelian bahan bakar solar. Kendaraan roda empat hanya dapat membeli hingga 30 liter solar, sementara kendaraan roda enam dibatasi hingga 60 liter.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi para supir truk di Kota Tanjungpinang, dan mereka berharap agar pasokan solar segera diperbaiki agar dapat melanjutkan aktivitas mereka tanpa hambatan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews