Singapura, Batamnews - Biro Investigasi Keselamatan Transportasi (TSIB) Singapura ikut memberikan bantuan kepada otoritas Malaysia dalam penyelidikan kecelakaan pesawat yang terjadi pada Kamis pekan lalu di Selangor.

Menurut Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, para ahli TSIB berhasil  mengekstrak "memory puck" dari perekam suara kokpit (CVR), atau black box, pesawat tersebut pada Sabtu lalu. 

"Memory puck" ini ditemukan dalam kondisi baik dan diduga berisi data 30 menit terakhir sebelum kecelakaan terjadi, dilaporkan oleh Free Malaysia Today.

Baca juga: Penangkapan 31 Calon PMI Ilegal di Riau: Bersembunyi di Tengah Hutan Demi Mengadu Nasib di Malaysia

Bantuan ini terjadi setelah otoritas Malaysia menghadapi keterbatasan peralatan untuk mengekstrak data dari "memory puck", yang akhirnya dikirimkan ke Singapura untuk diolah lebih lanjut.

Dalam konferensi pers, Menteri Loke meminta kesabaran masyarakat dalam menunggu hasil analisis dari rekaman tersebut. Dia juga menyatakan bahwa laporan temuan awal mengenai kecelakaan akan dirilis dalam waktu sebulan.

Kementerian Transportasi Singapura (MOT) mengonfirmasi kolaborasi ini antara TSIB dengan Biro Penyelidikan Kecelakaan Penerbangan Malaysia (MAAIB), namun demikian, rincian lebih lanjut tentang proses penyelidikan tidak diungkapkan.

Baca juga: Rempang Memanas: Warga Desak Pertemuan Bersama untuk Pembangunan Pulau Rempang

Sebagai informasi, kecelakaan melibatkan sebuah jet bisnis pribadi yang dioperasikan oleh Jet Valet dan terjadi di dekat Jalan Tol Guthrie Corridor Expressway di kota Elmina, Malaysia. 

Jet tersebut mengalami kecelakaan hanya beberapa saat setelah lepas landas dari pulau Langkawi. Delapan orang tewas dalam kecelakaan ini, termasuk enam penumpang dan dua awak pesawat, serta dua pengguna jalan.

Kecelakaan ini menimbulkan keprihatinan dan memicu penyelidikan mendalam oleh otoritas dari kedua negara, yang bekerja sama untuk memahami penyebab kejadian ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.