Update Terbaru: Harga Beras Melonjak di Kota Tanjungpinang

Update Terbaru: Harga Beras Melonjak di Kota Tanjungpinang

Beras di salah satu Toko Kelontong di Tanjungpinang

Tanjungpinang, Batamnews - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang telah mengungkapkan bahwa mayoritas merek beras mengalami kenaikan harga sekitar Rp500 per kilogram. 

Kenaikan ini telah terjadi sejak pekan sebelumnya dan pihak Disdagin secara rutin memantau fluktuasi harga dengan melakukan pengecekan berkala dua kali dalam seminggu.

Rincian kenaikan harga beras mencuat sebagai berikut:

- Beras merk Gajah Merah melonjak menjadi Rp14.500 per kilogram.
- Beras Padang Raya mengalami kenaikan menjadi Rp15.000 per kilogram.
- Beras Pisang Pulen naik menjadi Rp14.000 per kilogram.
- Beras Mahkota juga mengalami kenaikan menjadi Rp13.500 per kilogram.
- Sementara Beras merk Pulen dan Beras Segitiga Merah tetap diharga Rp12.000 per kilogram.
- Beras Sunkist Pulen mengalami kenaikan menjadi Rp12.500 per kilogram.
- Beras Lombok Hijau melonjak menjadi Rp11.700 per kilogram.

Baca juga : Siap-siap Mulai 17 September: Tanjungpinang Siap Rekrut 715 Pegawai PPPK

Pihak Disdagin yang dipimpin oleh Malik menegaskan komitmennya dalam memantau situasi ini. Mereka berusaha menjaga transparansi dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat mengenai fluktuasi harga beras. 

Untuk mengatasi hal ini, mereka berencana mengadakan rapat koordinasi dengan distributor-distributor beras di Kota Tanjungpinang dalam waktu dekat. 

Upaya lainnya termasuk kunjungan ke beberapa distributor beras di daerah tersebut, termasuk Badan Urusan Logistik (Bulog) yang memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan beras.

Respons dari warga pun menggambarkan keprihatinan yang sama. Emil, seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras telah memberikan beban besar pada ekonomi masyarakat. Dia berharap agar kenaikan harga tidak berlanjut. 

Baca juga : Minyak Kita Premium Akan Kembali Hadir di Tanjungpinang: Solusi Bulog Mengatasi Kelangkaan Subsidi

Mengingat pentingnya beras sebagai bahan pokok, Emil meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah antisipatif guna menghadapi potensi kenaikan harga lebih lanjut.

Lonjakan harga beras ini tidak hanya dirasakan oleh warga Tanjungpinang, tetapi juga oleh seluruh negeri. Meningkatnya biaya produksi di tingkat petani, terutama dalam hal produksi Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP), menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan harga beras. 

Situasi ini memiliki dampak yang nyata bagi penduduk Tanjungpinang dan memicu kekhawatiran di kalangan warga terkait meningkatnya biaya hidup.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews