Tragis, Balita 1 Tahun Tewas Disengat Kalajengking di Halaman Rumah

Tragis, Balita 1 Tahun Tewas Disengat Kalajengking di Halaman Rumah

Kalajengking Hottentotta tamulus atau disebut juga the Indian red scorpion yang hidup di Mangaon, Maharastra, India. (Foto: Shantanu Kuveskar – Own work/Wikipedia/Creative Commons/CC BY-SA 3.0/Atribution-ShareAlike)

Canindeyu, Batamnews - Seorang balita berusia 1 tahun bernama Ruth Noei meninggal dunia akibat disengat oleh kalajengking mematikan saat sedang bermain di halaman rumahnya. Kejadian tragis ini mengguncang warga Canindeyu.

Menurut laporan dari Newsweek, balita tersebut sedang bermain di halaman rumahnya ketika tiba-tiba ia menangis keras. Orang tua Ruth Noei dengan cepat mendekat untuk membantunya.

Sang ayah melihat kalajengking dekat dengan anaknya dan berusaha mengusirnya, tetapi kalajengking tersebut kembali masuk ke dalam lubang.

Baca juga: Pentingnya Penggunaan Life Jacket, Dishub Lingga Edukasi Operator Angkutan Laut

Dengan sigap, balita itu segera dilarikan ke rumah sakit dalam upaya untuk mendapatkan penanganan anti bisa kalajengking. Namun, nasib tragis menghampiri, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan ia meninggal dunia.

"Menurut penjelasan dari pihak rumah sakit, bisa kalajengking lebih mematikan daripada ular. Kami sadar akan apa yang terjadi karena saya menemukan kalajengking dan berusaha menghilangkannya. Meskipun kami segera membawa dia ke rumah sakit, namun nyatanya sudah terlambat. Meski sempat mendapatkan perawatan intensif, nyawanya tidak dapat dipertahankan dan ia meninggal beberapa jam kemudian," ungkap Óscar Páez, ayah dari anak malang tersebut.

Kalajengking adalah makhluk arachnida, sepupu dari laba-laba, dan tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis. Makhluk ini memiliki dua cakar dan ekor berujung sengat yang berbisa.

Diperkirakan terdapat sekitar 2.500 spesies kalajengking, di antaranya 30 spesies memiliki bisa yang mematikan dan bisa menyebabkan rasa sakit parah hingga kematian. Data menunjukkan bahwa setiap tahunnya terjadi sekitar 1,5 juta kasus sengatan kalajengking di seluruh dunia, dengan sekitar 2.600 di antaranya berakhir dengan kematian.

Baca juga: Perubahan Populasi Kota Batam: Tren Usia Muda Menanjak, Anak-anak Menurun

Meskipun spesies kalajengking yang menyebabkan kematian balita ini belum diketahui pasti, Paraguay memiliki 14 spesies kalajengking, sebagian di antaranya berbisa. Biasanya, kalajengking dengan panjang sekitar 1,7 hingga 1,9 inci bertanggung jawab atas banyak kasus sengatan fatal.

Salah satu spesies berbisa yang ada di Paraguay adalah Tityus trivittatus atau kalajengking rumah merah Brasil. Mereka umumnya ditemukan di bawah batu, puing-puing, dan kayu gelondongan dengan racun yang sangat kuat.

Gejala sengatan kalajengking termasuk rasa sakit, pembengkakan, gangguan jantung, mual, dan muntah. Anak-anak kecil dan orang tua merupakan kelompok yang paling rentan terhadap efek racun kalajengking, meskipun kematian akibat sengatan kalajengking jarang terjadi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews