Diduga Depresi, Seorang Pemuda di Karimun Nekat Bakar Rumah Sendiri

Diduga Depresi, Seorang Pemuda di Karimun Nekat Bakar Rumah Sendiri

Seorang pemuda berinisial SF melakukan tindakan nekat dengan membakar rumahnya sendiri. Insiden ini terjadi pada Selasa (8/8/2023) malam.

Karimun, Batamnews - Seorang pemuda berinisial SF melakukan tindakan nekat dengan membakar rumahnya sendiri. Insiden ini terjadi pada Selasa (8/8/2023) malam.

Rumah yang menjadi lokasi kejadian terletak di kawasan Bukit Sidomulyo II, Kelurahan Tanjungbalai Kota, Kecamatan Karimun, Karimun. Insiden ini terjadi sekitar pukul 22.10 WIB pada malam itu. Namun, alasan di balik tindakan ekstrem yang dilakukan pemuda tersebut masih belum terungkap.

Di rumah itu, SF diketahui tinggal sendirian, sementara orang tuanya SM saat ini bekerja sebagai TKW di luar negeri.

Kapolsek Balai AKP Brasta Pratama Putra mengatakan, kasus pembakaran rumah tersebut pertama diketahui oleh tetangganya yang ketika itu mendengar ada suara kaca pecah dari rumah disebelahnya.

Baca juga: Sambut HUT RI ke-78, Cak Nur Ajak Masyarakat Batam Pasang Bendera Merah Putih

"Diperiksa oleh tetangganya, kasur di kamar rumah tersebut sudah terbakar dengan api yang besar, kemudian, tetangga memanggil tetangga lain untuk membantu memadamkan api," kata AKP Brasta Pratama Putra, Rabu (9/8/2023).

Beruntung kejadian itu diketahui dengan cepat, sehingga api belum membesar dan membakar seluruh bangunan. Api berhasil dipadamkan dengan bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Karimun. Dari pemeriksaan dilakukan oleh polisi, kebakaran itu dilakukan dengan sengaja oleh SF karena diduga mengalami depresi.

"Pelaku ini diduga depresi, karena saat ditanya jawabannya ngawur. Jadi rumah itu sengaja ia bakar dan kemudian pergi," katanya.

Brasta mengatakan, sebelum SF membakar rumah itu, Ia diketahui sempat berdebat dengan ibunya melalui sambungan telpon. Hal itu diketahui setelah pihak kepolisian menghubungi ibu kandung SF yang kini masih berada di luar negeri.

Baca juga: Polda Riau Gagalkan Peredaran 23 Kg Sabu Jaringan Internasional, 7 Pelaku Ditangkap

Selain itu, tetangga juga sempat mendengar SF yang menelepon ibunya dengan nada yang tinggi, dan bahkan juga memukul kaca jendela.

"Jadi saat Magrib itu, tetangga sempat mendengar SF berdebat dengan ibunya melalui sambungan telpon, hingga memukul kaca jendela sampai pecah," kata Brasta.

Saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan oleh Polsek Balai Karimun. Akan tetapi, terhadap pelaku pembakaran tersebut tidak diproses hukum.

"Kami sudah menghubungi ibu pelaku, dan ibunya tidak ingin anaknya untuk diproses hukum. Jadi kami hanya buat surat pernyataan, dan akan kembali menyerahkannya kepada keluarga yanga ada di Karimun," ucap Brasta.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews