Mengenal Kuah Tige, Kuliner Andalan Masyarakat Natuna di Musim Utara

Mengenal Kuah Tige, Kuliner Andalan Masyarakat Natuna di Musim Utara

Kuah Tige kuliner khas dari Natuna saat musim angin utara. (Foto: dok.Dinas Pariwisata Natuna)

Natuna, Batamnews - Musim utara di wilayah Natuna selalu menjadi masa sulit bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di pulau-pulau terpencil.

Namun, ada satu makanan pengganti yang telah menjadi penyelamat bagi mereka selama masa-masa sulit ini, yaitu "Kuah Tige".

Sejak zaman dahulu hingga saat ini, masyarakat Natuna sudah mengenal Kuah Tige sebagai makanan yang mengandalkan bahan-bahan lokal yang tersedia di sekitar mereka.

Baca juga: Pulau Rempang, Bakal Disiapkan Sebagai Kawasan Industri Hilirisasi Energi di Batam

Di musim utara, angin kencang dan gelombang tinggi seringkali menghambat pengiriman sembako dari luar Natuna, menyebabkan pasokan beras menjadi langka.

Dalam kondisi seperti ini, masyarakat Natuna dengan bijak menghadapinya dengan mengkonsumsi Kuah Tige. Makanan ini terbuat dari campuran nasi dengan makanan pokok pengganti, seperti sagu atau ubi.

Kemudian, nasi atau makanan pengganti tersebut dicampur dengan kelapa parut atau kukur yang kaya akan gizi dan rasa.

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru di Batam: Ada 30 Peluang Karir Menarik, Siapkan Lamaran Anda!

Dalam mengonsumsi Kuah Tige, masyarakat Natuna juga mengandalkan pindang atau gulai ikan sebagai sumber protein yang penting dalam makanan mereka.

Kombinasi rasa dari Kuah Tige dan pindang/gulai ikan menciptakan hidangan yang lezat dan bernutrisi tinggi.

Menghadapi tantangan musim utara, masyarakat Natuna telah membuktikan betapa berharga warisan kuliner tradisional dan kearifan lokal dalam bertahan hidup.

Kuah Tige menjadi bukti nyata bagaimana sebuah makanan sederhana dapat mengisi perut, menghangatkan tubuh, dan mempersatukan keluarga di tengah masa-masa sulit.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews