Pekanbaru, Batamnews - Lima pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) antar provinsi berhasil ditangkap pada Kamis (20/7/2023). Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Tampan, Ditreskrimun Polda Riau, dan Satreskrim Polresta Pekanbaru.

Berdasarkan data yang diterima dari batamnews.co.id pada Rabu (26/7/1023), para pelaku yang berhasil ditangkap adalah AS (41), JL (23), RS (41), PS (30), dan JS (28).

Penangkapan dilakukan setelah tim melakukan pengintaian terhadap komplotan curanmor yang aktif di 17 Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Pekanbaru.

Baca juga: Peringatan Cuaca Perairan Batam Hari Kamis: Berawan, Angin Tenggara - Barat Daya, Gelombang Rendah

Kapolsek Tampan, Kompol Asep Rahmat, membenarkan penangkapan komplotan curanmor ini kepada wartawan pada Rabu (26/7/2023). Dari hasil interogasi, diketahui bahwa PS dan JL berperan sebagai pelaku pencurian sepeda motor, sementara JS, RS, dan AS berperan sebagai penadah hasil curian dari PS dan JL.

"Komplotan pelaku curanmor ini tergabung dalam sindikat antar provinsi, dan hasil curiannya dijual ke wilayah Aceh," jelas Kapolsek.

AS dan PS merupakan pelaku utama yang menjual hasil curian ke wilayah Aceh dengan dibantu oleh rekan penadah lainnya, dan harga sepeda motor curian tersebut berkisar antara Rp7 juta hingga Rp9 juta.

Baca juga: KPK Tetapkan Kabasarnas Henri Alfiandi dan 4 Lainnya Tersangka Suap Pengadaan Barang dan Jasa

Kapolsek juga menyebutkan bahwa kendaraan metik (skuter) menjadi incaran dalam pencurian karena mudah dijual di Aceh. Pelaku curanmor tersebut mengendarai sepeda motor curian tersebut sampai ke tangan penadah di Aceh tanpa dimasukkan ke kendaraan pengangkut.

Saat ini, petugas masih berupaya mencari penadah yang berada di wilayah Aceh, dan kasus ini sedang ditindaklanjuti untuk mengungkap seluruh jaringan sindikat curanmor lintas provinsi ini.

Kapolsek juga mengimbau masyarakat Kota Pekanbaru untuk mewaspadai tindak pidana pencurian sepeda motor dengan meninggalkan kendaraan dalam keadaan safety dan menggunakan kunci ganda atau tindakan pencegahan lainnya.