Menariknya Taman Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Namun Rawan Kecelakaan: Pentingnya Prioritaskan Keselamatan

Menariknya Taman Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Namun Rawan Kecelakaan: Pentingnya Prioritaskan Keselamatan

Taman jalan menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah

Tanjungpinang, Batamnews - Taman Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sejak beberapa waktu terakhir telah menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin berkunjung dan menikmati beragam aktivitas di sana, seperti olahraga, bersepeda, bermain sepatu roda, dan lain sebagainya. 

Namun, meskipun menawarkan keindahan yang menakjubkan, taman ini juga telah menimbulkan kekhawatiran serius mengenai potensi kecelakaan yang dapat terjadi di lokasi tersebut, terutama pada hari Ahad.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah lokasi taman yang berada di tengah jalan raya bebas hambatan menuju bandara. Keberadaan taman di jalur dengan lalu lintas kendaraan yang cukup padat menimbulkan kekhawatiran akan kecelakaan lalu lintas.

Baca juga : Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang Bantah Menyetujui Kenaikan Tarif Pelabuhan oleh Pelindo

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tanjungpinang, Syaiful, menyatakan bahwa jalan menuju bandara merupakan jalan bebas hambatan dengan batas kecepatan minimal 60 km/jam.

Para masyarakat yang berkunjung ke taman ini juga merasa cemas dan was-was, terutama para orangtua yang khawatir tentang keselamatan anak-anak mereka saat bermain di sana. 

"Agak ngeri juga melihatnya, apalagi saat melihat orang bersepeda di tepi jalan, dan bahkan ada yang memarkirkan motornya di tepi jalan, sedangkan kendaraan lain terus melintas di sini dengan kecepatan tinggi," ujar Iskandar, salah satu masyarakat yang berkunjung di Taman RHF, Minggu (23/07/2023).

Selain itu, faktor lain yang membuat taman ini rawan kecelakaan adalah ketiadaan pagar pembatas yang memisahkan area bermain taman dengan lalu lintas kendaraan. Keberadaan banyak anak-anak yang bermain di tengah taman meningkatkan risiko kecelakaan yang dapat terjadi, terutama jika pengemudi tidak berhati-hati atau kurang memperhatikan keberadaan anak-anak di sekitar taman.

Baca juga : Kasus Penggelapan Handphone di Tanjungpinang: 2 Tersangka Diamankan, Korban Rugi Rp 146 Juta

Dalam mengejar keindahan alam dan menyediakan tempat rekreasi bagi masyarakat, keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pengunjung, terutama bagi anak-anak yang menjadi kelompok rentan di taman ini. 

Upaya perbaikan dan peningkatan infrastruktur serta pengawasan yang lebih ketat perlu dilakukan untuk mengurangi potensi kecelakaan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para pengunjung.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews