Jemaah Haji Asal Karimun Meninggal Dunia Setelah Tiba di Batam

Jemaah Haji Asal Karimun Meninggal Dunia Setelah Tiba di Batam

Seorang jemaah haji asal Karimun, meninggal dunia saat tiba di Batam (aha)

Karimun, Batamnews - Seorang jemaah haji asal Kabupaten Karimun dikabarkan meninggal dunia setelah tiba di Kota Batam pada Selasa (4/7/2023) sore.

Jemaah haji tersebut bernama Akhmadi Sankardjo Mustarjo (80) dan berasal dari Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Informasi menyebutkan bahwa jemaah haji tersebut meninggal tidak lama setelah pesawat mendarat di Bandara Hang Nadim Batam. Dia tidak mengeluh sakit selama perjalanan pulang.

Baca juga: Kepala Bappeda Ahmad Ismail Ditunjuk Jadi Plt Direktur Baru PT Sarana Pembangunan Pekanbaru

Setelah tiba di Batam, jemaah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, di mana ia menghembuskan nafas terakhirnya.

"H. Zamzuri, Kepala Kantor Kementerian Agama Karimun, mengatakan, 'Beliau adalah Bapak Akhmadi, warga Kundur Barat, yang berusia sekitar 80 tahun. Ia meninggal setelah sampai di Batam di Rumah Sakit Bhayangkara,'" pada Rabu (5/7/2023).

Jenazah jemaah haji tersebut kemudian dibawa ke Kabupaten Karimun menggunakan ambulans laut milik Baznas Karimun.

Baca juga: Rusuh, Penggusuran Rumah Liar di Tanki Seribu Batam: Anggota Brimob Terkena Anak Panah

Sementara itu, rombongan jemaah haji asal Karimun yang lain menginap semalam di Kota Batam dan akan kembali ke Karimun hari ini.

Bupati Karimun, Aunur Rafiq, menyambut kedatangan para jemaah haji di Masjid Baitul Karim.

"Aunur Rafiq mengatakan, 'Sebanyak 106 jemaah dari pulau Karimun berangkat dengan kapal Mikonatalia, sementara 37 orang jemaah haji dari pulau Kundur dan sekitarnya berangkat dengan kapal Karunia Jaya,'" ujarnya.

Tim regu jemaah haji asal Karimun, Endang Sri Wahyu, mengungkapkan bahwa sebelumnya Akhmadi tidak mengeluh sakit saat akan pulang ke tanah air.

Baca juga: Tercatat 13 Jemaah Haji Asal Lampung Meninggal Dunia di Tanah Suci, Berikut Nama dan Asalnya

"Saat berangkat, beliau dalam kondisi sehat, begitu juga saat dari Mekkah menuju Madinah. Meskipun beliau sudah lansia, namun masih dapat beraktivitas seperti biasa," kata Endang.

Namun demikian, Endang menyebut bahwa jemaah tersebut tidak mengikuti proses melempar jumroh saat berada di tanah suci karena harus menempuh perjalanan selama 12 kilometer dalam waktu 13 hari, sehingga harus diwakilkan.

"Mungkin beliau kelelahan karena perjalanan yang memakan waktu 9 jam. Riwayat penyakitnya memang ada sesak napas, hal itu terkait faktor usia," ungkap Endang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews