Tujuh Lokasi Wisata Religi ini Bisa Jadi Pilihan Liburan di Tanjungpinang

Tujuh Lokasi Wisata Religi ini Bisa Jadi Pilihan Liburan di Tanjungpinang

Gedung Gongong Tanjungpinang (Foto: jali)

Tanjungpinang, batamnews - Kota Tanjungpinang, yang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, memiliki keistimewaan karena letaknya yang strategis dekat dengan Singapura dan Malaysia. Selain itu, Kota Tanjungpinang juga menyimpan banyak lokasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi.

Berikut ini adalah beberapa lokasi wisata religi yang dapat menjadi pilihan saat berlibur di Tanjungpinang:

1. Mesjid Raya Sultan Riau
Terletak di Pulau Penyengat, nama Pulau Penyengat sudah sangat terkenal dengan keindahannya. Di sana terdapat sebuah masjid yang dindingnya konon terbuat dari campuran kuning telur. Mesjid ini terus mengalami pembenahan dan pemugaran seiring dengan perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan bentuk aslinya sebagai masjid yang juga berfungsi sebagai benteng. Untuk mencapai Masjid Pulau Penyengat, pengunjung dapat menaiki kapal-kapal kecil milik masyarakat selama sekitar 15 hingga 30 menit perjalanan laut dengan biaya antara Rp15.000 hingga Rp30.000.

Baca juga : Teluk Buo: Menjadi Destinasi Bahari Unggulan Pemkot Padang

2. Mesjid Agung Al Hikmah
Terletak di Jalan Mesjid, Kota Tanjungpinang, tidak jauh dari kawasan Kota Tua Tanjungpinang. Mesjid ini didirikan pada abad ke-19, sekitar tahun 1800-an, oleh para pedagang India. Oleh karena itu, mesjid ini juga dikenal sebagai Masjid Tamil dan Masjid Hulu. Berada di pinggir Jalan Mesjid, mesjid ini terletak dekat dengan banyak restoran, penginapan, dan pasar tradisional di Kota Tanjungpinang. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan umum untuk mencapai mesjid ini, yang hanya berjarak 10 menit dari Pelabuhan Sri Bintan Pusar Tanjungpinang jika ditempuh dengan berjalan kaki.

3. Gereja Ayam
Terletak di Jalan Ketapang, Kota Tanjungpinang, Gereja Ayam adalah salah satu gereja tua di kota ini. Gereja ini merupakan bagian dari Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) yang dibangun pada tanggal 14 Februari 1835. Pada hari-hari biasa, pengunjung dapat menjelajahi sekitar gereja yang terletak tidak jauh dari Kota Lama Tanjungpinang dan hanya beberapa meter dari Masjid Agung Al Hikmah. Gereja ini diberi nama "Gereja Ayam" karena bentuk bangunannya menyerupai seekor ayam.

4. Vihara Bahtera Sasana (Klenteng Tien Hou Kong)
Vihara Bahtera Sasana, juga dikenal sebagai Klenteng Tien Hou Kong, terletak di Jalan Merdeka, Kota Tanjungpinang. Vihara ini dibangun sekitar tahun 1857 oleh masyarakat Cina etnis Hokien di Tanjungpinang. Vihara ini berdekatan dengan Gereja Ayam dan Masjid Agung Al Hikmah

. Pengunjung dapat mencapai vihara ini dengan perjalanan darat selama sekitar satu hingga dua jam atau melalui perahu dari Pelantar 1, Pelabuhan Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang.

Baca juga : Dampak Operasi PMI Ilegal di Indonesia, Singapura Mulai Krisis Pekerja Rumah Tangga

5. Vihara Dharma Sasana
Terletak di Kelurahan Senggarang, Kota Tanjungpinang, Vihara Dharma Sasana menawarkan pemandangan hijau yang indah dengan banyak patung Buddha, Dewi Kuan Im, naga, pendekar sakti Sun Gu Kong, dan lain-lain. Di dalam vihara, terdapat kuil yang dibangun pada abad ke-17 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. Vihara ini berada tepat di pinggir pantai Senggarang.

6. Vihara Tao Sa Kong
Juga terletak di Senggarang, Vihara Tao Sa Kong merupakan bekas rumah tinggal seorang Kapitan Cina bernama Chiao Ch‟en. Klenteng ini dibangun sekitar tahun 1811 dan sekarang dikelilingi oleh akar pohon kayu ara atau beringin yang memberikan suasana unik. Untuk mencapai kedua vihara di Senggarang ini, pengunjung dapat melakukan perjalanan darat selama satu hingga dua jam atau menggunakan perahu dari Pelantar 1, Pelabuhan Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang.

7. Klenteng Patung Seribu (Vihara Ksitigarbha Bodhisattva)
Terletak di Kilometer 14 arah Kijang atau dikenal sebagai Batu 14 oleh masyarakat sekitar, Klenteng Patung Seribu merupakan destinasi wisata baru di Kota Tanjungpinang yang bukan merupakan bangunan kuno. Vihara ini dikenal dengan julukan Vihara Seribu Wajah atau Seribu Patung karena memiliki 500 patung Lohan dengan wajah yang berbeda-beda serta lebih dari 40 patung dewa dalam kepercayaan Buddha. Vihara ini terletak di Jalan Nusantara dan pembangunannya memakan waktu 14 tahun. Vihara ini merupakan salah satu vihara terbesar di Asia Tenggara setelah China.

Dengan keberagaman lokasi wisata religi yang menarik di Tanjungpinang, wisatawan dapat menikmati liburan yang bermakna dan spiritual sambil mengeksplorasi kekayaan budaya dan sejarah kota ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews