Lima Kru Terluka Setelah Turbulensi Parah Memaksa Penerbangan British Airways Kembali ke Singapura

Lima Kru Terluka Setelah Turbulensi Parah Memaksa Penerbangan British Airways Kembali ke Singapura

Pesawat British Airwayas dalam perjalanan menuju London mengalami kejadian langka turbulensi parah, terpakjsa kembali ke Singapura (tangkapan layar/cna)

Singapura, Batamnews : Lima anggota kru terluka setelah penerbangan British Airways (BA) menuju London kembali ke Singapura pada Jumat (16/6/2023) akibat turbulensi parah.

Penerbangan BA12 berangkat dari Bandara Changi, Kamis (15/6/2023) sekitar pukul 11.20 malam waktu Singapura. Menurut Flightradar24, yang melacak penerbangan di seluruh dunia, pesawat tersebut berada di dekat Teluk Bengal ketika kembali ke Singapura.

Baca juga: Setelah Renovasi, Museum Angkatan Laut Singapura Kembali Dibuka dengan Perubahan Menarik

Dilansir chanelnewsasia, Senin (19/6/2023), BA mengatakan bahwa penerbangan tersebut mengalami "kejadian langka turbulensi parah" dan kembali ke Singapura sebagai tindakan pencegahan. Menurut Flightradar24, pesawat tersebut mendarat di Singapura sekitar pukul 4.05 pagi pada Jumat.

"Kami telah meminta maaf kepada pelanggan atas penundaan penerbangan mereka dan memberikan akomodasi hotel serta informasi mengenai hak-hak konsumen mereka," kata maskapai dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan memesan ulang pelanggan ke penerbangan berikutnya yang tersedia dengan kami dan maskapai lain."

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Singapura; Suhu Panas hingga 35°C Sampai Akhir Juni

Sebagian besar kru telah kembali ke London dan sebuah tim telah dikirim ke Singapura untuk membantu dengan dukungan medis. Maskapai tidak menjelaskan jenis cedera yang dialami oleh anggota kru.

BA mengatakan kejadian seperti ini jarang terjadi tetapi pelanggan selalu harus menggunakan sabuk pengaman mereka saat duduk sebagai tindakan pencegahan.

Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat mendefinisikan turbulensi sebagai pergerakan udara yang disebabkan oleh tekanan atmosfer, arus jet, udara di sekitar pegunungan, front cuaca dingin atau hangat, atau badai petir.

"Turbulensi dapat terjadi secara tiba-tiba dan bisa terjadi ketika langit terlihat cerah. Turbulensi dapat memberikan guncangan tiba-tiba pada pesawat yang dapat melukai penumpang dan anggota kru yang tidak menggunakan sabuk pengaman," kata FAA.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews