BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sejumlah pengusaha di Kepulauan Riau tidak setuju dengan pembubaran BP Batam. Menurut mereka keputusan yang diwacanakan pada Januari 2016 mendadak.

"Awalnya kami dari kawasan industri tidak langsung percaya begitu saja, kemudian saya mencoba koordinasi ke Jakarta. Menurut saya keputusan tersebut terkesan terburu-buru," ujar Oka Simatupang dari Himpunan Kawasan Industri Kepri, usai acara ramah tamah BP Batam dan Kawasan Industri Kepri, Rabu (6/1/2016).

Ia mengakui adanya dualisme pemerintahan yang ada di Batam memang menghambat lajunya investasi. 

"Faktanya memang dualisme pemerintahan tersebut menghambat lajunya investasi, namun, begitu isu tersebut dilontarkan kami kaget bukan main, tapi setelah dikonfirmasi ke Jakarta faktanya tidak demikian," kata dia.

Ia mengatakan, setelah mendengar kabar tersebut ia banyak menerima telpon dari pengusaha dalam negeri maupun luar negeri.

"Ini sangat mengganggu kami, sebab pengusaha harus membuat perhitungan-perhitungan baru, karena saat ini pengusaha baru memperluas usahanya," ucap Oka.

Ia menambahkan, BP Batam diibaratkan sebuah mobil tua yang masih diperlukan dan harus diperbaiki lagi. 

"BP Batam ini ibarat mobil tua dan masih diperlukan dan diperbaiki. Ya seperti bannya kita ganti, dan bila perlu sopirnya kita ganti," ujarnya.

[is]